Usai didemo, ratusan warga Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Anggota Satreskrim Polres Gresik melakukan penutupan Pesanggrahan Keramat milik anggota DPRD Gresik Fraksi NasDem Nur Hudi Didin Arianto menggunakan Police line, Kamis (16/6).
Usai melakukan pengaduan ke Polres Gresik perwakilan dari Aliansi Warga Gresik Cerdas (WC) beserta, Organisasi kemasyarakatan IDR, Aliansi Masyarakat peduli Gresik AMPG dimintai keterangan oleh pihak penyidik Polres Gresik secara resmi di Mapolres Gresik terkait kasus beredarnya video viral warga Kabupaten Gresik dengan adanya ritual pernikahan antara pria dengan kambing.
Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan seperti apa pokok permasalahannya. "Kemarin kami sudah rapat bersama BK terkait rencana pembahasan polemik pernikahan manusia dan kambing," terangnya.
Kasus ritual pernikahan antara manusia dengan kambing ini tidak lepas dari sorotan pakar hukum Universitas Gresik (Unigres), Soeyanto. Dalam video ritual yang viral tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai bentuk penodaan agama.
Aliansi Warga Gresik Cerdas (WC) melakukan pengaduan secara resmi di Mapolres Gresik terkait beredar video viral warga Kabupaten Gresik dengan ritual pernikahan antara seorang pria dengan seekor kambing. Pernikahan nyeleneh tersebut terjadi di Pesanggrahan Kramat "Ki Ageng", Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, pada Minggu (5/6) sore.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Kabupaten Gresik juga langsung merespon polemik yang melibatkan anggotanya. Mereka telah mengeluarkan sikap resmi DPD Nasdem Gresik.
Polemik pernikahan seorang pria dengan kambing terus menuai kritik dari masyarakat. Kemarin, puluhan warga mendatangi Kantor DPRD Gresik untuk melakukan protes. Kedatangan warga diterima langsung Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir dan Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan.