28.9 C
Gresik
Thursday, 8 June 2023

Dispendik Bentuk Tim Percepatan Program Indonesia Pintar di Bawean

GRESIK-Masih banyaknya siswa di Bawean yang masuk kategori tidak layak pada Program Indonesia Pintar (PIP) mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik. Untuk mengatasi persoalan ini, Dispendik membentuk Tim Percepatan Penanganan PIP Bawean. Tim ini akan melakukan identifikasi dan validasi by name bay address.

 

Dari data yang miliki Dispendik, pada tahun 2022 lalu terdapat 1.736 siswa SD dan SMP yang masuk kategori tidak layak. Sedangkan pada 2023 terdapat 4.441 siswa SD dan SMP yang tidak layak.

 

Sekretaris Dispendik yang didaulat menjadi Ketua Tim Herawan Eka Kusuma mengatakan mulai Senin pekan depan tim akan turun ke Pulau Bawean. “Mulai Senin kami turun ke Bawean untuk melakukan identifikasi dan validasi data siswa yang masuk kategori tidak layak,” ujarnya.

 

Dikatakan, tim nanti akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah terkait proses identifikasi. Dalam proses ini nanti juga bisa diketahui, siswa yang masuk PIP ternyata tidak layak juga akan ditindaklanjuti.

 

“Kalau dia layak ternyata belum masuk akan diusulkan. Dan juga yang sudah masuk ternyata tidak layak akan dilakukan pencabutan kartu,” ungkapnya.

 

Menurut dia, hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan PIP benar-benar tepat sasaran. Sehingga, masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan manfaat program ini. “Kami sudah koordinasi dengan Dinas Sosial terkait data DTKS. Nanti akan kami pilah masyarakat DTKS yang memiliki anak sekolah,” kata dia.

 

Ia menambahkan, tim akan dipantau langsung Bupati Gresik dalam melaksanakan tugasnya. “Saya sudah koordinasi dengan Pak Bupati. Dan beliu akan memantau secara langsung prosesnya,” imbuhnya. (rof)

GRESIK-Masih banyaknya siswa di Bawean yang masuk kategori tidak layak pada Program Indonesia Pintar (PIP) mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik. Untuk mengatasi persoalan ini, Dispendik membentuk Tim Percepatan Penanganan PIP Bawean. Tim ini akan melakukan identifikasi dan validasi by name bay address.

 

Dari data yang miliki Dispendik, pada tahun 2022 lalu terdapat 1.736 siswa SD dan SMP yang masuk kategori tidak layak. Sedangkan pada 2023 terdapat 4.441 siswa SD dan SMP yang tidak layak.

-

 

Sekretaris Dispendik yang didaulat menjadi Ketua Tim Herawan Eka Kusuma mengatakan mulai Senin pekan depan tim akan turun ke Pulau Bawean. “Mulai Senin kami turun ke Bawean untuk melakukan identifikasi dan validasi data siswa yang masuk kategori tidak layak,” ujarnya.

 

Dikatakan, tim nanti akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah terkait proses identifikasi. Dalam proses ini nanti juga bisa diketahui, siswa yang masuk PIP ternyata tidak layak juga akan ditindaklanjuti.

 

“Kalau dia layak ternyata belum masuk akan diusulkan. Dan juga yang sudah masuk ternyata tidak layak akan dilakukan pencabutan kartu,” ungkapnya.

 

Menurut dia, hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan PIP benar-benar tepat sasaran. Sehingga, masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan manfaat program ini. “Kami sudah koordinasi dengan Dinas Sosial terkait data DTKS. Nanti akan kami pilah masyarakat DTKS yang memiliki anak sekolah,” kata dia.

 

Ia menambahkan, tim akan dipantau langsung Bupati Gresik dalam melaksanakan tugasnya. “Saya sudah koordinasi dengan Pak Bupati. Dan beliu akan memantau secara langsung prosesnya,” imbuhnya. (rof)

Most Read

Berita Terbaru