GRESIK-Desa Banyuurip Gresik menjadi desa sasaran mahasiswa Program Studi Budidaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dalam pelaksanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Program yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Petrokimia Gresik itu melakukan inovasi pembuatan keramba apung budidaya kerang hijau.
Kaprodi Budidaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Gresik Dr Farikhah mengatakan, dalam pembuatan keramba, mahasiswa dibantu para pembudidaya kerang hijau desa setempat yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun dalam kegiatan budidaya kerang hijau. “Keramba apung dengan luas 114 m2 tersebut secara resmi telah dipasang pada  hari ini di perairan yang letaknya berdekatan dengan keramba tancap milik warga,” kata Farikhah.
Dikatakan, September 2021, pemasangan keramba yang selanjutnya pemasangan urai tali tempat menempelnya benih kerang hijau selesai dilakuan. Selama empat bulan ke depan diharapakan pada bulan awal Januari 2022. “Hasil budidaya kerang hijau di keramba apung yang diinisiasi oleh mahasiswa tersebut, dapat dipanen dan dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih luas,” jelas Farikhah.
Menurutnya, latar belakang pelaksanaan PHP2D pada pengembangan budidaya kerang hijau dengan metode keramba apung diharapkan dapat menjadi contoh bagi para pembudidaya kerang hijau di desa setempat dalam upaya peningkatan jumlah produksi kerang hijau sehingga terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Selain itu, letak keramba kerang hijau juga sangat strategis berada pada Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Ujungpangkah yang biasanya selalu ramai oleh pengunjung. Sehingga keberadaan keramba apung budidaya kerang hijau dapat menjadi pusat kajian kerang hijau (Green Mussel Center) serta menjadi pusat eko-eduwisata bagai mahasiswa ataupun bagi pengunjung. (jar/han)