26 C
Gresik
Friday, 31 March 2023

Tingginya Inflasi, Kemiskinan dan Keterlambatan Ekonomi

Negara berkembang biasanya memiliki masalah ekonomi seperti inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian yang sangat penting, tingkat pertumbuhan selalu dijaga agar tetap rendah dan stabil sehingga tidak mempengaruhi ketidakstabilan perekonomian nantinya. Inflasi memiliki dampak positif dan negative terhadap perekonomian.

Pada saat perekonomian Negara sedang mengalami penurunan, Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan stimulus moneter dengan menurunkan suku bunga. Inflasi yang tinggi dan bervariasi mencerminkan ketidakstabilan ekonomi, yang menyebabkan kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus di Indonesia serta tingkat kemiskinan yang terus meningkat. Akibat inflasi yang semakin tinggi, masyarakat yang dulunya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga barang dan jasa yang mahal tidak dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga angka kemiskinan dan inflasi  Indonesia bervariasi dari tahun ke tahun.

Baca Juga : Risiko Sosial Kegiatan Industri Keripik Tempe Di Kampung Sanan

Kemiskinan diukur dengan tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, atau kombinasi keduanya. Indonesia merupakan negara yang menggunakan pengeluaran per kapita untuk mengukur data kemiskinan. Hubungan langsung antara inflasi dan kemiskinan dapat dijelaskan melalui fenomena perubahan daya beli masyarakat. Inflasi yang tinggi meningkatkan garis kemiskinan, dan inflasi yang rendah menjaga garis kemiskinan dari kenaikan. Menaikkan garis kemiskinan sebenarnya mengarah pada peningkatan angka kemiskinan. Sebaliknya, dengan memperlambat laju kenaikan garis kemiskinan, dimungkinkan untuk menurunkan angka kemiskinan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, adanya permintaan barang dan pemulihan ekonomi menyebabkan banyak harga komoditas yang meningkat melonjak tinggi. Kondisi ini diperburuk dengan beberapa pasokan bahan pangan dan bahan energi yang tidak mulus karena adanya kondisi geopolitik Rusia-Ukraina. Kenaikan komoditas ini mendorong inflasi tinggi di berbagai negara.

Negara berkembang biasanya memiliki masalah ekonomi seperti inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian yang sangat penting, tingkat pertumbuhan selalu dijaga agar tetap rendah dan stabil sehingga tidak mempengaruhi ketidakstabilan perekonomian nantinya. Inflasi memiliki dampak positif dan negative terhadap perekonomian.

Pada saat perekonomian Negara sedang mengalami penurunan, Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan stimulus moneter dengan menurunkan suku bunga. Inflasi yang tinggi dan bervariasi mencerminkan ketidakstabilan ekonomi, yang menyebabkan kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus di Indonesia serta tingkat kemiskinan yang terus meningkat. Akibat inflasi yang semakin tinggi, masyarakat yang dulunya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga barang dan jasa yang mahal tidak dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga angka kemiskinan dan inflasi  Indonesia bervariasi dari tahun ke tahun.

Baca Juga : Risiko Sosial Kegiatan Industri Keripik Tempe Di Kampung Sanan

-

Kemiskinan diukur dengan tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, atau kombinasi keduanya. Indonesia merupakan negara yang menggunakan pengeluaran per kapita untuk mengukur data kemiskinan. Hubungan langsung antara inflasi dan kemiskinan dapat dijelaskan melalui fenomena perubahan daya beli masyarakat. Inflasi yang tinggi meningkatkan garis kemiskinan, dan inflasi yang rendah menjaga garis kemiskinan dari kenaikan. Menaikkan garis kemiskinan sebenarnya mengarah pada peningkatan angka kemiskinan. Sebaliknya, dengan memperlambat laju kenaikan garis kemiskinan, dimungkinkan untuk menurunkan angka kemiskinan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, adanya permintaan barang dan pemulihan ekonomi menyebabkan banyak harga komoditas yang meningkat melonjak tinggi. Kondisi ini diperburuk dengan beberapa pasokan bahan pangan dan bahan energi yang tidak mulus karena adanya kondisi geopolitik Rusia-Ukraina. Kenaikan komoditas ini mendorong inflasi tinggi di berbagai negara.

Most Read

Berita Terbaru