GRESIK-Pemerintah mulai menggunakan Kurikulum Merdeka untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pasalnya, selama dua tahun ini terjadi learning loss atau pendidikan yang terhenti karena adanya pandemi Covid-19. Sosialisasi program itu terus dilakukan, seperti yang terlihat saat Workshop Kurikulum Merdeka Pendidikan Anak Usia Dini yang digelar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik bersama Kelompok Kerja Kepala TK (KKKTK) Kecamatan Kebomas di Hotel Front One, Selasa (7/6).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik S Hariyanto mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, khususnya di Gresik menggunakan Kurikulum Darurat. “Setelah melalui tahapan evaluasi maka Kurikulum disempurnakan menjadi Kurikulum Prototype dan saat ini menjadi Kurikulum Merdeka yang mengusung pembelajaran project, pembelajaran literasi dan numerasi,” kata Hariyanto.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Kepala TK (KKKTK) Ardhiana Yoghi Savitrie mengatakan, kegiatan tersebut diikuti 131 guru TK se-Kecamatan Kebomas Gresik. Kurikulum Merdeka yang diterapkan di PAUD itu guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif. “Anak anak diajak banyak melakukan pengamatan tentang apa yang mereka alami setelah itu anak anak diajak berdiskusi tentang apa yang sudah mereka amati tadi,” kata Dhiana.
Tutor PGPAUD Universitas Terbuka Akhmad Munif mengatakan, presentasi hasil karya terkait kegiatan yang mereka lakukan. “Kurikulum Merdeka harus menggunakan HOTS (High Order and Thinking Skills) dalam proses kegiatan pembelajaran,” kata Munif. (yud/han)