GRESIK – Tim bola Gresik United (GU) terus mengasah pemainnya bagaimana mencetak gol di mulut gawang. Untuk mengukur kemampuan itu, skuad yang berjuluk laskar ‘Joko Samudro’ tersebut kembali menggelar latihan bersama dengan tim lokal OPJ Football Club asal Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme.
Dari hasil latihan tersebut, Gresik United unggul satu lusin gol, atau 12-0. Semua gol tersebut dicetak oleh Jepri Kurniawan tiga gol, Imam Witoyo dua gol, Dicky Kurniawan dua gol, Syahrur Ramadani satu, gol. Kemudian Risman Maidullah satu gol. Imam Bagus Kurnia satu gol. Selanjutnya, Sackie Doe satu gol dan I Gede Sukadana satu gol.
Baca juga : Liga 2 Belum Jelas, Gresik United Uji Coba dengan Persis Solo
Asisten Pelatih Andik Ardiansyah mengatakan latihan bersama seperti ini akan terus digelar. Tujuannya, agar feeling pemain tidak hilang di tengah mandeg-nya kompetisi. Selain itu, juga untuk mengukur kemampuan pemain lainnya selama mengikuti latihan. “Tujuannya bukan ke hasil, tapi bagaimana mengukur kemampuan pemain agar tidak kaku saat kompetisi berhenti,” ujarnya.
GRESIK – Tim bola Gresik United (GU) terus mengasah pemainnya bagaimana mencetak gol di mulut gawang. Untuk mengukur kemampuan itu, skuad yang berjuluk laskar ‘Joko Samudro’ tersebut kembali menggelar latihan bersama dengan tim lokal OPJ Football Club asal Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme.
Dari hasil latihan tersebut, Gresik United unggul satu lusin gol, atau 12-0. Semua gol tersebut dicetak oleh Jepri Kurniawan tiga gol, Imam Witoyo dua gol, Dicky Kurniawan dua gol, Syahrur Ramadani satu, gol. Kemudian Risman Maidullah satu gol. Imam Bagus Kurnia satu gol. Selanjutnya, Sackie Doe satu gol dan I Gede Sukadana satu gol.
Baca juga : Liga 2 Belum Jelas, Gresik United Uji Coba dengan Persis Solo
Asisten Pelatih Andik Ardiansyah mengatakan latihan bersama seperti ini akan terus digelar. Tujuannya, agar feeling pemain tidak hilang di tengah mandeg-nya kompetisi. Selain itu, juga untuk mengukur kemampuan pemain lainnya selama mengikuti latihan. “Tujuannya bukan ke hasil, tapi bagaimana mengukur kemampuan pemain agar tidak kaku saat kompetisi berhenti,” ujarnya.
