GRESIK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan posyandu balita di Posyandu Kedung Sambi, Desa Kedungsekar, Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, kemarin. Kegiatan itu dilakukan karena sejak pandemi Covid-19, posyandu tidak ada dan baru dimulai lagi Agustus 2020 lalu.
Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, M. Nuhkan mengatakan, total posyandu yang sudah berjalan sejak pandemi yakni 976 dari 1.517 unit di Kabupaten Gresik. “Yang berjalan masih 50 persen, meski begitu kami terus berupaya supaya tercapai 100 persen,” je*9/lasnya.
Dipaparkannya, posyandu belum bisa berjalan maksimal karena Gresik masuk zona orange. Dalam posyandu yang dilakukan pemeriksaan yakni timbang badan, panjang badan dan imunisasi dan pemberian tambahan makanan seperti kacang hijau, pisang dan susu.
Sementara itu, Bidan Desa Sirnoboyo merangkap sebagai pelaksana program Promkes ( Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Benjeng), Mu’alimah menjelaskan di desanya ada 37 balita. “Prosesnya, petugas kesehatan dan kader sudah membagi jadwal persepuluh kedatangan tapi terkadang masyarakat ada yang tidak patuh. Sehingga cara untuk menyiasatinya kader tetap mengatur jarak bagi pengunjung untuk menghindari kerumunan,” jelasnya.
Kegiatan utama posyandu meliputi dari Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) seperti pemberian tablet tambah darah (TTD) atau pil besi, minimal 3 kali pemberian atau 90 TTD, Imunisasi TT dan Pemeriksaan Kehamilan (minimal 4 kali selama hamil). Sedangkan untuk gizi yaitu pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan bulanan, pemberian vitamin A dosis tinggi (pada bulan vitamin A yaitu Februari dan Agustus), pemberian makanan tambahan (PMT), imunisasi, KB dan penanggulangan diare seperti pemberian oralit dan pengobatan. (jar/han)