GRESIK – Jumlah penderita penyakit tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Gresik masih mengkhawatirkan. Itulah yang membuat tim SSR TB Yabhysa Gresik tetap melakukan pendampingan terhadap pasien selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua SSR TB Tabhysa Gresik – Lamongan, Falaq Fazarudhin mengatakan, pendampingan itu dilakukan dalam upaya mendukung tercapainya eliminasi TBC di Kabupaten Gresik pada 2028. “Kami akui, selama pandemi belum bisa mampu bisa leluasa, namun hasilnya cukup baik. Dari 563 kasus ternotifikasi (orang yang bergejala TBC dan diperiksa), hasilnya hanya 123 hasilnya positif,”ujar Falaq.
Dikatakan, untuk pencapaian selama semester 1 dan 2 tahun 2021 berjalan pemutusan penularan TBC di Kabupaten Gresik masih belum mencapai 50 persen dari target yang ditentukan. Hal itu juga berlaku pada penyakit HIV, target masih di bawah 10 persen.
Sementara kader pendamping TBC, Indah Wahyuni mengatakan, untuk pasien TBC dirujuk ke sembilan puskesmas, meliputi puskesmas Wringinanom, Duduksampeyan, Alun – alun, Kebomas, Nelayan, Bungah, Sekapuk dan Panceng. “Selama pandemi tingkat kunjungan ke fasyankes menurun, kondisi kini mulai membaik, mari sama-sama menyupport supaya pasien TBC kembali berobat sampai sembuh total,” harap Indah. (jar/han)