GRESIK – Rusaknya mesin parkir elektronik di Pasar Baru Gresik mendapat keluhan dari para pengunjung. Rusaknya mesin yang baru dua tahun digunakan tersebut membuat masyarakat kebingungan saat hendak masuk ke dalam pasar.
Masyarakat meminta agar dinas terkait menyiagakan petugas di pintu masuk pasar. Agar masyarakat tahu kalau tidak perlu mengambil karcis saat hendak masuk. “Iya saya sempat bingung. Dipencet-pencet tapi tidak keluar kertasnya. Seharusnya ada petugas biar kami tidak bingung,” ujar Basir warga Desa Giri, Kecamatan Kebomas, salah satu pengunjung pasar.
Menurut dia, kalau mesinnya rusak seharusnya tidak perlu ditarik biaya parkir. Sebab, pembayaran parkir sesuai dengan karcis. Tapi ini tidak ada karcis tetapi tetap ditarik biaya parkir. “Apalagi ini juga dalam masa pandemi. Seharusnya pemerintah bisa memberikan subsidi agar pasar bisa kembali ramai,” ungkap dia.
Hal senada disampaikan Abdul Rokim. Menurut dia, mesin parkir tersebut masih terhitung baru. Tetapi sudah mengalami kerusakan. “Kalau tidak salah baru dua tahun. Sejak pasar kembali dibuka usai dilakukan renovasi,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Gresik, Hufan Nur Dhianto mengakui kalau mesin parkir di Pasar Baru mengalami kerusakan. Hal tersebut sudah terjadi sejak September lalu.
“Iya memang benar mesin parkir rusak lantaran listrik yang sering mati. Namun untuk tarif parkir dilakukan secara manual,”tambah dia.
Menurut dia, untuk perbaikan mesin parkir tersebut yang rencananya masih menunggu anggaran tahun 2021. Karean untuk anggaran tahun 2020 yang kena refokusing ke penanganan covid-19. “Jadi untuk perbaikan menunggu anggaran tahun 2021,”ungkap dia. (jar/rof)