GRESIK – Anggaran finishing pembangunan Islamic Center terus mengalami penurunan dari rencana awal. Kondisi ini mendapat sorotan DPRD Gresik. Wakil rakyat menilai pola pembangunan setengah-setengah akan membuat bangunan menjadi tidak maksimal.
Pantauan di lapangan, saat ini proyek tersebut sudah dilaksanakan lelang melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten Gresik. Hanya saja, pagu anggaran dalam lelang sebesar Rp 7,5 miliar dari APBD Gresik tahun 2023.
Besaran pagu membuat kalangan DPRD Gresik kaget. “Dalam kesepakatan terakhir dianggarkan sebesar Rp 10 miliar. Bahkan, pada pengajuan awal di APBD Gresik 2023, kita sepakati pengajuan sebesar Rp 11 miliar,”ujar Anggota Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi.
Baca Juga : Remajakan Kontainer Sampah, DPRD Gresik Siapkan Anggaran Rp 1 M
Dikatakan, kalau pagu anggaran diturunkan terus, lalu kapan selesainya proyek Islamic Center yang ada di Balongpanggang. “Itu kan sudah lebih dari lima tahun, tetapi tak juga kelar,” ungkapnya.
Dengan penurunan pagu anggaran tersebut, Abdullah Hamdi berharap rekanan dalam menawar dengan harga yang awur-awuran. Sehingga, proyek yang direncanakan berjalan dan kualitas bangunan akan bagus.
“Kami juga berharap rekanan dalam mengajukan penawaran yang wajar tidak awur-awuran. Sehingga, anggaran yang tersedia bisa terserap dan kualitas bangunan akan bagus,”papar dia.
Baca Juga : DPRD Bentuk Pansus Bahas Raperda Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Abdullah Hamdi yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik berharap proyek infrastruktur yang telah direncanakan dan telah diumumkan dalam lelang terbuka, bisa dikerjakan dengan baik. Apalagi, managemen sudah mulai bagus dengan melakukan lelang di awal-awal tahun anggaran.
“Sudah dilaporkan juga ketika rapat kerja dengan Komisi III, ada sekitar 31 paket pekerjaan infrastruktur yang diumumkan dalam lpse-gresikkab. Ini sudah bagus juga,”pungkas dia. (rof)