29.9 C
Gresik
Wednesday, 22 March 2023

Kurangi Resiko Kematian, FGD Komisi IV Dorong Digitalisasi Data Bumil

GRESIK – Komisi IV DPRD Gresik kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah pihak. Kali ini, mereka membahas terkait penanganan dan antisipasi kematian ibu hamil. FGD yang dipimpin anggota Komisi IV DPRD Gresik, Sujono bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Kamis (27/1).

Pada kesempatan tersebut, Sujono mengatakan, pemerintah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan ibu hamil hingga melahirkan. Oleh karenanya diperlukan data kesehatan ibu hamil yang rigit dan selalu update setiap saat. Di mana berisi tentang kondisi kesehatan ibu, kondisi janin dan hari perkiraan lahir (HPL).

“Pendataan kesehatan ibu hamil ini harus terintegrasi, dari desa hingga kabupaten. Dan seharusnya bisa dipantau setiap saat. Oleh karena itu kami ke depan akan mendorong komputerisasi atau digitalisasi data ibu hamil. Sehingga bisa dilakukan antisipasi kematian saat kehamilan,” ujarnya.

Terutama wilayah Bawean. Karena lokasinya cukup jauh dan fasilitasnya tentu tidak lebih baik dari kota. Sehingga perlu peringatan dini yang lebih dan sistem rujukan yang optimal.

“Harapannya ke depan bisa ada aplikasi yang memonitoring seluruh ibu hamil di Gresik. Bisa diakses di komputer atau handphone, sehingga bisa terdeteksi risiko – risikonya kemudian diantisipasi. Tentunya aplikasi ini perlu kajian dan perencanaan lebih mendalam,” harapnya.

Dikatakan, aplikasi tersebut berisi observasi kesehatan para ibu hamil. Kemudian dirate dari yang memiliki risiko rendah hingga risiko tinggi. Termasuk penyakit penyerta yang mungkin diidap. “Aplikasi akan memudahkan tenaga kesehatan dan pasien,” imbuhnya. (adv/rof)

GRESIK – Komisi IV DPRD Gresik kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah pihak. Kali ini, mereka membahas terkait penanganan dan antisipasi kematian ibu hamil. FGD yang dipimpin anggota Komisi IV DPRD Gresik, Sujono bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Kamis (27/1).

Pada kesempatan tersebut, Sujono mengatakan, pemerintah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan ibu hamil hingga melahirkan. Oleh karenanya diperlukan data kesehatan ibu hamil yang rigit dan selalu update setiap saat. Di mana berisi tentang kondisi kesehatan ibu, kondisi janin dan hari perkiraan lahir (HPL).

“Pendataan kesehatan ibu hamil ini harus terintegrasi, dari desa hingga kabupaten. Dan seharusnya bisa dipantau setiap saat. Oleh karena itu kami ke depan akan mendorong komputerisasi atau digitalisasi data ibu hamil. Sehingga bisa dilakukan antisipasi kematian saat kehamilan,” ujarnya.

-

Terutama wilayah Bawean. Karena lokasinya cukup jauh dan fasilitasnya tentu tidak lebih baik dari kota. Sehingga perlu peringatan dini yang lebih dan sistem rujukan yang optimal.

“Harapannya ke depan bisa ada aplikasi yang memonitoring seluruh ibu hamil di Gresik. Bisa diakses di komputer atau handphone, sehingga bisa terdeteksi risiko – risikonya kemudian diantisipasi. Tentunya aplikasi ini perlu kajian dan perencanaan lebih mendalam,” harapnya.

Dikatakan, aplikasi tersebut berisi observasi kesehatan para ibu hamil. Kemudian dirate dari yang memiliki risiko rendah hingga risiko tinggi. Termasuk penyakit penyerta yang mungkin diidap. “Aplikasi akan memudahkan tenaga kesehatan dan pasien,” imbuhnya. (adv/rof)

Most Read

Berita Terbaru