GRESIK- Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Gresik mulai melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyertaan Modal PDAM. Pembahasan dilakukan dengan mengundang sejumlah pihak. Salah satunya, direksi Perumda Giri Tirta.
Rapat dengar pendapat berjalan cukup alot. Terjadi pro dan kontra diinternal pansus. Sejumlah anggota meminta PDAM menjelaskan menjelaskan secara detail kondisi perusahaan tersebut. Termasuk penyertaan modal Rp 25 miliar pada 2019 lalu.
Anggota Pansus II DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan PDAM harus menjelaskan kondisi riil perusahaan. Sebab, banyak persoalan yang harus ditangani. Salah satunya kebocoran yang mencapai 40 persen. “Sesuai aturan Kementerian PU batas maksimal kebocoran 20 persen. Makanya kami ingin tahu kondisi sebenarnya perusahaam tersebut seperti apa. Agar bisa dicarikan solusinya,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Anggota Pansus II Syaichu Busyiri. Menurut dia, sebelum disuntik modal lagi perlu ada lapoean penggunaan anggaran penyertaan modal Rp 25 miliar pada 2019 lalu.
“Dari laporan tersebut kami bisa mempelajari, apakah sepakat untuk merekomendasikan permintaan tambahan penyertaan modal atau tidak,”tandasnya.
Sementara itu, sebagian anggota pansus II meminta agar pembahasan dilakukan terhadap proyeksi penggunaan penyertaan modal yang diajukan saat ini sebesar Rp 113 miliar. Anggota Pansus II DPRD Gresik Hamzah Takim mengatakan saat ini fokusnya adalah memperbaiki pelayanan PDAM kepada masyarakat. “Ini dulu yang perlu kita bahas,” katanya.
Nantinya, kalau penyertaan modal Rp 113 miliar disetujui akan digunakan untuk apa. Seberapa jauh bisa memperbaiki kinerja PDAM. “Kita fokus saja pada proyeksi perbaikan yang akan dilakukan,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Pansus II, Muhammad Zaifuddin kepada wartawan mengakui adanya pro dan kontra diinternal pansus. Pihaknya sudah mengambil jalan tengah agar pansus tetap berjalan sesuai dengan jadwal.
“Sebenarnya, pansus II bakal mendengarkan penjelasan dari direksi Perumda Giri Tirta. Karena ada pro dan kontra, kita minta direksi memberikan laporan untuk penggunaan penyertaan modal yang sudah cair Rp 25 miliar secara tertulis. Serta memaparkan rencana penggunaan penyertaan modal sebesar Rp 113 miliar,” ungkapnya. (rof)