GRESIK- Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) di Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng Gresik meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik supaya waduk Jogodalu dikelola warga. Pasalnnya, selama ini pengelolaannya tidak maksimal. Waduk makin dangkal dan rusak karena kurang perhatian dari pemkab.
Kepala Desa Jogodalu Gresik, Juwatiningsih mengatakan, proses permintaan waduk itu sudah dilakukan dengan mengirimkan surat kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. “Waduk Jogodalu ini masih dikelola dinas PU, kalau diserahkan kepada pihak desa, maka saya perbaiki. Waduk sudah rusak berat dan dangkal,”kata Juwatiningsih.
Sementara itu, Seksi Perencanaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik, Nunik Sucilawati mengatakan, pihaknya tidak bisa memutuskan keberadaan waduk. Pasalnya, itu adalah kewenangan bupati. Namun, saat ini, ada 156 waduk yang kondisinya mengenaskan. “Pemkab lagi fokus untuk perbaikan tanggul Kali Lamong,” kata Nunik.
Sementara dari Kepala Seksi Pengolahan Lahan Dinas Pertanian Gresik, Muhammad Khozin mengatakan, waduk dikelola oleh tiga unsur kelembagaan yaitu PUTR, Pertanian dan Bappeda Gresik. “Waduk Jogodalu berasal dari air hujan yang mengairi waduk tersebut. Dengan lahan kurang lebih 670 hektar tentu masih kurang. Kami masih butuh sebenarnya untuk bantuan infrastruktur irigasi pertanian di lahan sekitar waduk,” kata Khozin. (jar/han)