GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen serius dalam menangani berbagai persoalan bidang pendidikan. Mulai pembangunan sarana fisik, kesejahteraan guru, kualitas pendidikan hingga pola pengajaran yang diberikan kepada siswa.
Salah satu wujud komitmen Pemkab Gresik dalam membenahi sektor pendidikan bisa dilihat dari besaran anggaran pendidikan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh Radar Gresik sepanjang 2010 hingga 2020, anggaran pendidikan di Gresik telah mengalami 10 kali kenaikan dari yang semula hanya Rp 414,251 miliar di tahun 2019 naik menjadi Rp 787,594 miliar di tahun 2020.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin menjelaskan, naiknya anggaran pendidikan hingga hampir Rp 400 miliar merupakan wujud keseriusan Pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.
“Hal ini bentuk perhatian dari Pemerintah bahwa sektor pendidikan merupakan hal yang penting dan tidak bisa diabaikan,” tegas Mahin.
Mantan Kabag Umum Pemkab Gresik itu memaparkan, tidak hanya pembangunan di sektor infrastruktur pendidikan saja, kesejahteraan guru baik negeri maupun swasta tidak luput dari perhatian pemerintah. Hal itu bisa dilihat dari kenaikan insentif guru SD maupun SMP di bawah Dinas Pendidikan Gresik.
Disebutkan, pada tahun 2009 insentif guru swasta yang mengajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya Rp 50 ribu perbulan. Namun saat ini naik lebih dari 10 kali lipat menjadi Rp 600 ribu perbulan.

Hal yang sama juga terlihat untuk insentif guru negeri non K2 dari yang semula hanya mendapatkan insentif Rp 250 ribu perbulan kini menjadi Rp 1 juta perbulan. “Kami juga memberikan perhatian besar kepada guru K2 non PNS. Insentif yang mereka terima kini setiap bulannya sebesar Rp 2,3 juta dari yang semula hanya Rp 1,5 juta,” kata Mahin.
Tidak hanya itu, Mahin juga menampik adanya kabar terkait penghapusan insentif guru TPQ/TPA dan PAUD. Menurutnya kabar itu sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang di luar tenaga pendidik. Ditegaskan, insentif guru TPQ/TPA dan PAUD justru naik lebih dari lima kali lima kali lipat selama sepuluh tahun terakhir. Dari yang semula hanya Rp 50 ribu perbulan menjadi Rp 250 ribu perbulan.
Perhatian yang sama juga diberikan Pemkab Gresik kepada lembaga pendidikan dengan mengucurkan Bantuan Anggaran Operasional (BOP) sebesar Rp 2,5 juta pertahun kepada 777 lembaga. “Sebelum pak Sambari jadi bupati BOP kepada sekolah ini malah tidak ada sama sekali. Sehingga lembaga pendidikan PAUD harus mencukupi kebutuhan operasionalnya tanpa bantuan pemerintah,” terang Mahin.
Di tempat terpisah, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menegaskan selama 10 tahun dirinya memimpin Pemerintah Daerah sektor pendidikan merupakan hal yang diprioritaskan. “Tidak hanya pembangunan infrastruktur saja namun kesejahteraan tenaga pendidik atau guru serta kualitas pendidikan yang diberikan juga kami perhatikan secara serius. Sebab sejak awal kami berkomitmen bahwa pendidikan ini merupakan cikal bakal dari lahirnya prestasi anak bangsa,” kata Sambari. (*/fir)