GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik mendapat kunjungan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementrian PUPR. Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka koordinasi sekaligus kunjungan atau survey ke lokasi pilot project Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi dengan Pemerintah Kabupaten Gresik di Desa Randuboto, Kecamatan Sedayu.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan adanya revitalisasi yang dibantu Kementrian PUPR tahun ini akan menjadi nilai lebih bagi kawasan tersebut. Sehingga kawasan yang awalnya kumuh bisa berubah menjadi lebih baik, enak dipandang dan lebih sehat untuk masyarakat.
Baca Juga : Ajak OPD Bersama-sama Kembangkan Kawasan Heritage
“Dengan bantuan ini, akan menambah perbaikan-perbaikan yang ada di Kabupaten Gresik sehingga masyarakat semakin nyaman dan juga bisa berproduksi untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Gresik,” kata Aminatun.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman menambahkan luas kawasan yang ditangani seluas 3,77 hektar yang terletak di tepi Sungai Bengawan Solo. Dengan konsep penanganan peremajaan, maka lewat DAK Integrasi ini bisa mengubah wilayah yang sebelumnya kumuh menjadi lebih baik dan sehat bagi warga.
“Diharapkan 2022 ini semua permasalahan tersebut biasa selesai diatasi secara sempurna,” ujar Washil.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, Riono Suprapto, bahwa DAK Integrasi konsep utamanya memang mengenai penanganan kawasan kumuh, tetapi diharapkan ada dampak lainnya seperti pengembangan pariwisata, kepemilikan rumah warga yang layak, dan termasuk juga pengembangan usaha masyarakat.
“Kami berharap lewat program ini bisa menurunkan secara signifikan kawasan-kawasan kumuh,” kata Riono.
Sebagai informasi, DAK Integrasi dilaksanakan sebagai bentuk dukungan terhadap visi, rencana, dan peta jalan pemerintah daerah dalam mengentaskan permukiman kumuh. (fir/han)