GRESIK – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menggulirkan mutasi pejabat jilid ke IV pada Selasa (18/01) kemarin. Mutasi kali ini sekaligus untuk mengisi Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. Satu diantaranya empat SOTK baru adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) yang sebelumnya berada di dalam Dinas Satpol PP.
Menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru rupanya Dinas Damkarla memiliki segudang pekerjaan rumah. Mulai dari kecepatan pelayanan, terbatasnya armada pemadam kebakaran yang dimiliki hingga tidak berfungsinya fasilitas saluran drainase di beberapa titik kabupaten Gresik.
Hal ini seringkali membuat personil pemadam kebakaran harus pontang-panting dalam mencari sumber air. Belum lagi jika jalan yang bisa diakses dengan armada Damkar tidak representatif. Hal ini tentu akan menjadi perhatian pejabat dinas yang baru.
Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu mempercayakan kursi orang nomor satu di Dinas Damkarla kepada Agustin Halomoan Sinaga. Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Gresik nama AH Sinaga bukanlah sosok yang baru. Pria jebolan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Angkatan VI itu kenyang berada di dalam OPD yang berhubungan dengan pasukan atau personil lapangan. Seperti Dinas Perhubungan hingga Dinas Satpol PP, pria pria kelahiran 1974 itu pernah duduk sebagai orang nomor dua di lembaga-lembaga tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Fandi Akhmad Yani meminta agar Kadis Damkar yang baru bergerak cepat dengan melakukan singkroninasi pelayanan. Utamanya dalam melayani masyarakat yang ada di wilayah Gresik Utara dan Selatan. “Selama ini pelayanan damkar masih ada kendala. Semoga dengan berdiri sebagai OPD tersendiri layanannya semakin optimal,” kata Bupati Fandi Akhmad Yani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik, AH Sinaga mengaku siap membantu Bupati Fandi Akhmad Yani untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. Sinaga mengaku bupati sudah memberikan arahan kepada dia apa yang harus dilakukan sebagai pejabat SOTK baru. “Besok saya akan mulai melakukan inventalisir peralatan dan perlengkapan yang kita miliki. Yang pasti siap membantu pak bupati dalam mewujudkan Gresik Baru agar semakin maju,” tegas Sinaga.
Mantan Kadispora itu menyebut dengan jumlah 10 armada Damkar yang terdiri dari 8 unit semprot dan 2 unit kendaraan supply itu dinilai kurang ideal untuk mengcover Kabupaten Gresik. Untuk itu kedepan dia akan memperkuat sinergitas dengan industri yang ada di Gresik khususnya yang memiliki fasilitas Damkar agar bisa membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Selama ini kolaborasi antara Pemkab dengan industri sudah cukup baik. Namun perlu kedepan kita tingkatkan. Misalnya kami akan masuk ke kampung-kampung dan desa untuk memberikan sosialisasi bagaimana langkah dan upaya yang dilakukan apabila terjadi kebakaran. Nah industri bisa memberikan dukungan berupa fasilitas Appar pada lingkungan di wilayah ring satu mereka yang dikemas lewat program CSR,” pungkasnya. (fir/han)