26.7 C
Gresik
Sunday, 2 April 2023

Datangi Kantor Bupati, KPK Kawal Penyerahan PSU di Tiga Perumahan

GRESIK – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia mendatangi kantor Bupati Gresik. Bukan hendak menangkap atau menyelidiki kasus korupsi, kedatangan KPK ke Gresik guna melakukan kegiatan koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Kosupgah).

Pada agenda kerjanya di Kabupaten Gresik kali ini KPK secara khusus mengawal penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dari tiga pengembang di Gresik. Ketinya yaitu PT Swan Menganti Emas di Menganti, PT Bunga Regency di Dungus Cerme dan PT The Lotus Wringinanom.

Adapun luas areal dari masing-masing pengembang yaitu, PT Swan Mernganti Emas seluas 8 hektar, PT Bunga regency 1 hektar dan PT The Lotus 2,3 hektar.

Pada kesempatan itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyampaikan terima kasih kepada para pengembang di Gresik yang telah menyerahkan PSU nya kepada Pemerintah.

“Semakin cepat diserahkan semakin baik. Pengembang biasanya ingin segera menyerahkan fasum dan fasosnya. Tentu saja kami siap menerima asal ada jaminan tanggung jawab. Kami akan mengecek prosentase dan keberadaan PSU tersebut sesuai aturan yang telah ditetapkan.” kata Bupati.

Sementara itu, Petugas Satuan Koordinasi dan supervisi pencegahan (Korsupgah) KPK RI, Edy Suryanto mengatakan bahwa pihaknya sangat konsen dengan penyerahan PSU. Dia mengingatkan kepada para pengembang perumahan yang ada di Gresik, agar segera menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Ke Pemerintah Kabupaten Gresik.

“Ada potensi tindak pidana jika PSU tidak segera diserahkan ke Pemerintah daerah. Misalnya saja pengembang yang mengalih fungsikan lahan yang semua dipakai sebagai taman kemudia di ubah menjadi ruko. Sementara tamannya di pindah ke tempat yang tidak layak,” ujar Edy.

Untuk itu, pihaknya melalui Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK melakukan pengawasan terhadap PSU kawasan perumahan. “Kami minta camat dan pengembang yang hadir disini untuk merekomendsasikan penyerahan PSU ini sesegera mungkin. Pada catatan kami di Gresik ada 258 pengembang, namun pada sekian tahun terakhir hanya 10 pengembang yang menyerahkan PSU nya,” katanya. (fir/han)

GRESIK – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia mendatangi kantor Bupati Gresik. Bukan hendak menangkap atau menyelidiki kasus korupsi, kedatangan KPK ke Gresik guna melakukan kegiatan koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Kosupgah).

Pada agenda kerjanya di Kabupaten Gresik kali ini KPK secara khusus mengawal penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dari tiga pengembang di Gresik. Ketinya yaitu PT Swan Menganti Emas di Menganti, PT Bunga Regency di Dungus Cerme dan PT The Lotus Wringinanom.

Adapun luas areal dari masing-masing pengembang yaitu, PT Swan Mernganti Emas seluas 8 hektar, PT Bunga regency 1 hektar dan PT The Lotus 2,3 hektar.

-

Pada kesempatan itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyampaikan terima kasih kepada para pengembang di Gresik yang telah menyerahkan PSU nya kepada Pemerintah.

“Semakin cepat diserahkan semakin baik. Pengembang biasanya ingin segera menyerahkan fasum dan fasosnya. Tentu saja kami siap menerima asal ada jaminan tanggung jawab. Kami akan mengecek prosentase dan keberadaan PSU tersebut sesuai aturan yang telah ditetapkan.” kata Bupati.

Sementara itu, Petugas Satuan Koordinasi dan supervisi pencegahan (Korsupgah) KPK RI, Edy Suryanto mengatakan bahwa pihaknya sangat konsen dengan penyerahan PSU. Dia mengingatkan kepada para pengembang perumahan yang ada di Gresik, agar segera menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Ke Pemerintah Kabupaten Gresik.

“Ada potensi tindak pidana jika PSU tidak segera diserahkan ke Pemerintah daerah. Misalnya saja pengembang yang mengalih fungsikan lahan yang semua dipakai sebagai taman kemudia di ubah menjadi ruko. Sementara tamannya di pindah ke tempat yang tidak layak,” ujar Edy.

Untuk itu, pihaknya melalui Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK melakukan pengawasan terhadap PSU kawasan perumahan. “Kami minta camat dan pengembang yang hadir disini untuk merekomendsasikan penyerahan PSU ini sesegera mungkin. Pada catatan kami di Gresik ada 258 pengembang, namun pada sekian tahun terakhir hanya 10 pengembang yang menyerahkan PSU nya,” katanya. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru