GRESIK– KPU Gresik menggelar debat publik Pilkada Gresik perdana, pada 20 November 2020 di Surabaya. Debat publik diikuti dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati, yaitu nomor urut 1 Moh. Qosim – Asluchul (QA), dan nomor urut 2 Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat).
Ketua KPU Gresik, Achmad Roni mengatakan, dalam debat ini pihaknya menggandeng panelis berlatar belakang akademisi dari empat universitas (Perguruan Tinggi) di Jawa Timur, yaitu dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa), dan Universitas Brawijaya, Malang.
“Untuk debat publik perdana Pilkada Gresik, kami adakan di studio JTV tanggal 20 November malam,” kata Roni. Keempat panelis dari empat PT (Perguruan Tinggi) dalam debat publik akan mengupas seputar problematika dan kondisi yang ada di Kabupeten Gresik saat ini, kepada kedua Paslon. “Jadi, materi yang bakal ditanyakan panelis nanti mulai persoalan-persoalan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Di singgung berapa orang yang boleh mendampingi masing-masing paslon di dalam studio saat debat publik, Roni menyatakan hanya empat orang.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Gresik Maslukin Musda mengatakan, pihaknya mengawal proses debat secara ketat. “Kami sudah melakukan sosialisasi tidak boleh ada keramaian maka jumlah pendukung dibatasi,” pungkasnya. (fir/han)