GRESIK – Polemik pelaksanaan lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Gresik akhirnya dijawab Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Gresik ini memastikan lelang belum digelar secara resmi. Sebab, hingga kini rekomendasi teknis pelaksanaan lelang belum turun dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengungkapkan, pihaknya tetap akan membuka pendaftaran guna menjaring minat para eselon IIB yang telah memenuhi syarat untuk duduk di kursi Sekretaris Daerah (Sekda). Meski demikian, Sambari mengaku langkah yang dilakukan Pemkab saat ini masih sebatas menjaring minat saja.
“Selama surat persetujuan dari Kemendagri belum turun, kami tidak akan melakukan seleksi terlebih dahulu. Hanya menjaring siapa yang berminat,” kata Sambari.
Tidak hanya itu bupati dua periode ini menampik jika jabatan kursi Sekda Gresik tidak ada yang meminati. Justru, lanjut Sambari, sejak dibuka gelombang kedua pendaftaran ada beberapa pejabat eselon IIB yang menyerahkan berkas pendaftaran.
“Informasi yang saya terima hari ini bertambah satu orang lagi jadi dua. Namun untuk siapa identitasnya belum dilaporkan pada saya. Jadi updatenya ada dua pendaftar,” jelasnya.
Sambari berharap kursi Sekda yang lowong sejak tahun lalu bisa segera diisi. Sebab, banyak pejabat eselon IIB Pemkab Gresik yang memiliki kompetensi untuk duduk di kursi Sekdakab.
“Banyak pejabat yang mumpuni di Gresik. Mungkin saat ini mereka masih malu-malu,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, Reza Pahlevi berharap tidak ada pihak-pihak yang memberikan komentar negatif pada kegiatan lelang Sekda yang digelar Pemkab Gresik.
“Saya baca dimedia Bawaslu Gresik memberikan komentar negatif pada penjaringan minat Sekda Gresik. Inikan hal yang keliru, sebab Bawaslu tugasnya untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu (Pilkada) bukan mengawasi kebijakan rotasi jabatan di lingkungan Pemerintah daerah,” tegas Reza. (fir/rof)