GRESIK – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani melakukan sidak jalan langsor di area Perbukitan Makam Putri Cempo (Pucem) Kecamatan Kebomas. Kedatangan Bupati Yani didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gunawan Setijadi.
Sidak ini dilakukan sebagai tindak lanjut banyaknya aduan atau laporan di media sosial (medsos) terkait kondisi Bukit Pucem. Gus Yani berjanji longsornya Bukit Putri Cempo akan menjadi perhatiannya. Ia mengatakan akan membahas penanganan Bukit Putri Cempo dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. “Saya akan segera memanggil para kepala OPD terkait untuk bisa menindaklanjuti cepat masalah longsor Bukit Pucem ini. Mengingat, longsornya cukup parah, terbilang sering, dan sangat membahayakan warga setempat,” kata dia.
Kawasan cagar budaya putri cempo memiliki tebing setinggi sekitar 30 meter. Pasca longsor, kondisi bukit ini mengkhawatirkan. Sejumlah rumah warga dan kafe yang berjejer di tepian tebing pun nyaris ambruk masuk ke dalam jurang.
Sementara di sekitar area longsoran Bukit Pucem itu terdapat situs bersejarah. Yakni makam Putri Cempo dan Paman Sunan Giri. Longsor tersebut juga memutus jalur alternatif Jalan Veteran dan Giri, sehingga membuat warga harus memutar lebih jauh.
Pemerintah Gresik sejauh ini hanya memasang terpal penutup tepi tebing sepanjang kurang lebih 100 meter sebagai penanganan darurat guna mencegah longsor susulan.
Sementara itu, politisi PKB Abdullah Hamdi mengkritisi upaya pemerintah yang sejauh ini hanya memasang terpal penutup tepi tebing sepanjang kurang lebih 100 meter itu. Seharusnya, segera dibangun tembok penahan agar tanah tidak bergerak. Bisa dari bronjong batu atau plengsengan. “Jika tidak masuk di anggaran tahun ini, masih bisa menggunakan anggaran kedaruratan. Kami akan mendesak untuk itu,” keluhnya.
Diketahui, tahun ini DPRD Gresik telah mengalokasikan anggaran darurat sebesar Rp 25 miliar. Dana tersebut bisa digunakan Unit Reaksi Cepat (URC) untuk menangani kondisi yang tidak terduga, seperti longsor Bukit Putri Cempo. (fir/han)