32 C
Gresik
Saturday, 10 June 2023

SILPA 2022 Minim, Belanja 2023 Harus Dikepras Ratusan Miliar

GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2022. Laporan tersebut mendapatan sorotan dari DPRD Gresik. Pasalnya, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) 2022 sangat minim. Hal ini tidak bisa menutupi defisit Belanja pada APBD 2023.

“Berartikan harus dilakukan pengeprasan belanja besar-besaran tahun ini. Karena SILPA tahun lalu tak sesuai prediksi dari Tim Anggaran (Tim-Ang),” ujar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik Moh Syafi’ AM.

Baca Juga : DPRD Gresik Soroti Pengurangan Anggaran Finisihing Islamic Center

Pada APBD 2023, salah satu cara Tim-Ang menutup defisit belanja dengan mematok SILPA APBD 2022 sekitar Rp 231 miliar. Tapi nyatanya, pada LKPj 2022 yang disampaikan Bupati SILPA hanya Rp 59 miliar.

“Jadi pemerintah harus mengepras belanja APBD 2023 sebesar Rp 172 miliar. Ini belum termasuk gaji PPPK Rp 51 miliar yang belum dianggarkan, utang proyek dan kebutuhan lain yang belum tercover APBD 2023,” tegasnya.

Ia menambahkan, dengan kondisi ini APBD 2023 yang digedok sebesar Rp 4 triliun kemungkinan besar akan jatuh diangka Rp 3,7 triliun. “Namun, ini tergantung dari dinas-dinas pendapatan. Kalau bisa menggenjot kinerja pendapatan, maka target APBD bisa dipertahankan,” imbuhnya.

Baca Juga : Bupati Gresik Gus Yani Sebut Capaian Misi 2022 Sangat Tinggi

Sebelumnya, Bupati Fandi Akhmad Yani telah menyampaikan laporan LKPj tahun anggaran 2022. Dalam paparannya, bupati menyebut realisasi Pendapatan tahun 2022 hanya Rp 3,3 triliun dari target Rp 3,6 triliun. Sedangkan Belanja terealisasi sebesar Rp 3,5 triliun dari target Rp 3,9 triliun.

Kemudian, pembiayaan daerah dialokasikan sebesar Rp 263 miliar terealisasi Rp 264 miliar. Sehingga SILPA tahun 2022 sebesar Rp 59 miliar. (rof)

GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2022. Laporan tersebut mendapatan sorotan dari DPRD Gresik. Pasalnya, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) 2022 sangat minim. Hal ini tidak bisa menutupi defisit Belanja pada APBD 2023.

“Berartikan harus dilakukan pengeprasan belanja besar-besaran tahun ini. Karena SILPA tahun lalu tak sesuai prediksi dari Tim Anggaran (Tim-Ang),” ujar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik Moh Syafi’ AM.

Baca Juga : DPRD Gresik Soroti Pengurangan Anggaran Finisihing Islamic Center

-

Pada APBD 2023, salah satu cara Tim-Ang menutup defisit belanja dengan mematok SILPA APBD 2022 sekitar Rp 231 miliar. Tapi nyatanya, pada LKPj 2022 yang disampaikan Bupati SILPA hanya Rp 59 miliar.

“Jadi pemerintah harus mengepras belanja APBD 2023 sebesar Rp 172 miliar. Ini belum termasuk gaji PPPK Rp 51 miliar yang belum dianggarkan, utang proyek dan kebutuhan lain yang belum tercover APBD 2023,” tegasnya.

Ia menambahkan, dengan kondisi ini APBD 2023 yang digedok sebesar Rp 4 triliun kemungkinan besar akan jatuh diangka Rp 3,7 triliun. “Namun, ini tergantung dari dinas-dinas pendapatan. Kalau bisa menggenjot kinerja pendapatan, maka target APBD bisa dipertahankan,” imbuhnya.

Baca Juga : Bupati Gresik Gus Yani Sebut Capaian Misi 2022 Sangat Tinggi

Sebelumnya, Bupati Fandi Akhmad Yani telah menyampaikan laporan LKPj tahun anggaran 2022. Dalam paparannya, bupati menyebut realisasi Pendapatan tahun 2022 hanya Rp 3,3 triliun dari target Rp 3,6 triliun. Sedangkan Belanja terealisasi sebesar Rp 3,5 triliun dari target Rp 3,9 triliun.

Kemudian, pembiayaan daerah dialokasikan sebesar Rp 263 miliar terealisasi Rp 264 miliar. Sehingga SILPA tahun 2022 sebesar Rp 59 miliar. (rof)

Most Read

Berita Terbaru