GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik memiliki enam fokus utama dalam rencana kerja tahun 2024. Di antaranya adalah pengendalian inflasi dan kemiskinan, penurunan angka pengangguran, dan penyelesaian masalah banjir. Fokus lainnya adalah perbaikan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan dan masalah sampah. “Pengendalian inflasi ini menjadi prioritas utama. Apabila kita bicara tentang inflasi, ini pasti ada hubungannya dengan angka kemiskinan,” ungkap Bupati Fandi Akhmad Yani.
Upaya-upaya itu dilakukan lewat penerapan program Universal Health Coverage (UHC) dan kemudahan perizinan untuk masuknya investasi. Berbagai upaya tersebut membawa hasil, tercatat tahun 2022 angka kemiskinan di Kabupaten Gresik turun dari yang sebelumnya 12,42 persen menjadi 11,06 persen. Angka itu merupakan angka terendah dalam sepuluh tahun terakhir.
Bupati Yani mengutarakan, permasalahan itu merupakan permasalahan yang dialami hampir semua daerah. Oleh karenanya, dirinya bersama DPRD bersama-sama mencetuskan Perda dalam upaya untuk mengantarkan anak-anak Kabupaten Gresik untuk mendapatkan pekerjaan.
Berikutnya mengenai banjir, Bupati Yani mengaku saat ini Pemkab Gresik sudah memiliki skema dalam penanggulangan banjir. Oleh karenanya, yang perlu dilakukan saat ini adalah terus menjaga dan melaksanakan skema tersebut.
Baca Juga :Â Angka Stunting di Kabupaten Gresik Selama 2022 Turun 10,7 Persen
“Mudah-mudahan kami bisa konsisten dalam penanganan banjir baik lewat program daerah, dan bisa selalu siap baik dari segi perencanaan, penyiapan lahan, hingga kajian,” terang Bupati Yani.