GRESIK – Kawasan wisata religi Maulana Malik Ibrahim bakal ditata seapik mungkin mulai Juli nanti. Saat ini, Balai Prasarana Pemukiman sedang mengajukan persyaratan ke Bank Dunia. Jika lancar, proses lelang akan segera dilakukan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemkab Gresik, Achmad Washil mengatakan, seluruh persyaratan dokumen-dokumen saat ini sudah diselesaikan oleh Pemkab Gresik. Karena itu, oleh balai prasarana pemukiman langsung diajukan ke bank dunia. “Apabila pengajuan ke Bank Dunia itu lancar, proses lelang bisa dilakukan akhir Mei atau awal Juni nanti. Dengan estimasi lelang selama sebulan, di bulan Juli pengerjaan sudah bisa dilakukan,” kata Wasil.
Dikatakan, penataan Kawasan Maulana Malik Ibrahim dilakukan secara multiyears. Pemkab Gresik menargetkan kawasan akan selesai pada Juli 2022 nanti, yakni dengan dana Rp 50 miliar dari APBN. Dengan dana sebesar itu, penataan kawasan bakal menyasar di tujuh ruas jalan dengan konsep ramah wisata. Ruas jalan itu dimulai dari simpang lima GNI. Saat ini, pintu masuk Makam Maulana Malik Ibrahim itu sudah ada gapura. Warnanya hitam khas warna batu. Tapi nanti, gapura itu akan direnovasi atau diganti lebih ke nuansa islami. Dari gapura itu, ada jalan turunan ke jalan Kyai H Agus Salim. Jika ke arah kiri bakal menuju ke Jalan Malik Ibrahim. Jalan menuju ke makam salah seorang penyiar agama Islam di tanah Jawa. Dua ruas jalan itu menjadi titik awal pengerjaan.
Kemudian menuju ke timur, terdapat jalan Kyai H Zubair dan Jalan Kramat Langon. Kedua jalan itu termasuk dalam tujuh ruas rencana kawasan program kota tanpa kumuh (Kotaku). Kemudian, dari Jalan Kramat Langon itu mengarah ke utara sejauh 1,4 kilometer. Tersambung lah ke jalan Basuki Rahmat. Jalan di depan Mako Polres Gresik lama ini juga masuk dalam program tersebut. “Selain jalan tersebut, jalan Setia Budi yakni disebelah timur Alun-alun juga termasuk penataan kawasan. Sebab dari jalan itu nanti akan disambungkan dengan jalan Malik Ibrahim,” imbuhnya.
Konsep penataan kawasan Maulana Malik Ibrahim itu nantinya berupa akses wisata ramah dan nyaman. Contoh saja, pengerjaan akan dimulai dari peningkatan jalan di tujuh ruas itu. Setelah itu juga dikerjakan saluran drainase hingga ducting. Setelah komponen akses jalan bagus, giliran mempercantik.
Menurutnya, nantinya trotoar yang ada di tujuh ruas itu akan diperbaiki. Dibangun sebagaimana pejalan kaki nyaman ketika berjalan menuju komplek wisata. Apalagi dalam konsepnya juga terdapat penerangan jalan umum (PJU) khas wilayah masing-masing. Ada PJU kampung arab, kampung cina dan yang lain. (fir/han)