GRESIK – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020 mendatang, Alvara Research Center mengeluarkan hasil survei terbarunya pada Sabtu (5/12) malam. Berbagai hal dipaparkan oleh Alvara Research mulai dari aspek popularitas hingga elektabilitas.
Pada aspek elektabilitas (keterpilihan) jika Pilkada dilakukan hari ini, pasangan Mohammad Qosim–Asluchul Alif (QA) memperoleh elektabilitas sebesar 49,6 persen, mengungguli pasangan Fandi Akhmad Yani–Aminatun Habibah (Niat) dengan perolehan elektabilitas 39,8 persen. Sementara responden yang belum memutuskan sebesar 10,6 persen.
Founder dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin menuturkan, dengan melihat elektabilitas tersebut maka jika pelaksanaan Pilkada Gresik dilakukan hari ini, pasangan Mohammad Qosim–Asluchul Alif memperoleh elektabilitas terbesar, namun petahana ini mendapatkan perlawanan sengit dari pasangan Fandi Akhmad Yani–Aminatun Habibah.
“Peluang untuk meraih kemenangan di Pilkada Gresik paling besar masih dipegang oleh pasangan Mohammad Qosim – Asluchul Alif, namun demikian pasangan Fandi Ahmad Yani–Aminatun Habibah juga masih berpeluang,” ujar Hasanuddin Ali dalam siaran persnya, Sabtu (5/12).
Survei tersebut dilakukan dengan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling di seluruh kecamatan di Gresik, kecuali Pulau Bawean terhadap 452 responden dengan margin error sebesar 4,7 persen dan tingkat interval kepercayaan 95 persen.
Survei untuk mengukur elektabilitas tersebut dilakukan Alvara Research Center secara independen dengan pembiayaan mandiri pada 26 November – 3 Desember 2020. (fir/rof)