26 C
Gresik
Thursday, 1 June 2023

Pastikan Kinerja , Komisi III Minta Inspektorat Audit URC

GRESIK –  Kinerja Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik menjadi sorotan kalangan DPRD Gresik. Pasalnya, mereka tidak bisa menunjukkan laporan kinerja yang sudah dilakukan. Untuk itu, Komisi III DPRD Gresik meminta Inspektorat untuk melakukan audit anggaran.

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan audit ini penting untuk memastikan kinerja URC. “Sebagai evaluasi kinerja, tentu wajar jika kami menanyakan laporannya. Namun, pihak yang bersangkutan tidak bisa menyampaikan data yang kami minta,” ujarnya.

Sebab, lanjut Hamdi, tidak adanya data laporan menimbulkan kecurigaan bagi kalangan dewan. Sebab, URC sendiri diprioritaskan untuk perbaikan jalan rusak dan berlubang. “Tapi nyatanya, mereka justru melakukan peningkatan jalan,” kata dia.

Salah satunya, perbaikan Jalan Arief Rahman Hakim. Dengan anggaran lebih dari Rp 200 juta seharusnya melalui lelang. “Tapi kenapa dikerjakan URC,” ungkapnya.

Padahal, lanjut Hamdi, masih banyak titik rawan yang harus segera dilakukan perbaikan. Misalnya, kawasan Metatu, Duduksampeyan, Kedamean dan titik lainnya. “Yang juga sering memakan korban kecelakaan akibat kondisi jalan rusak,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widyana. Pihaknya mengkhawatirkan terjadi multi pengerjaan di tahun anggaran berikutnya. “Yang seharusnya menjadi ranah pemenang lelang, justru dikerjakan oleh URC. Semangatnya bagus, namun tidak menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi anggaran,” terangnya.

Seharusnya, tim URC tetap melakukan pemetaan dan perencanaan terkait upaya perbaikan yang akan dilakukan. Di satu sisi, DPU-TR juga mempercepat proses administrasi terhadap pemenang lelang untuk melakukan perbaikan jalan. “Karena sejauh ini belum ada pengerjaan sama sekali dari pemenang lelang. Malah terhambat proses administrasi,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Bina Marga DPU-TR Gresik Femi Husada mengakui hal tersebut. Pihaknya akan segera menyusun program report dari kinerja tim URC selama beberapa bulan terakhir.

Pihaknya menyampaikan bahwa kinerja URC berbasis laporan melalui media sosial. “Khususnya segera menindaklanjuti jalan rusak yang menjadi viral dimedia sosial,” ungkapnya.

Proses perbaikan bergantung kondisi jalan di lapangan. Khususnya dengan memperhatikan kondisi saluran air, aspal dan hal teknis lainnya. “Jika memang perbaikan belum cukup, maka akan dilakukan peningkatan jalan,” tegasnya.

Menurut Femi, hal tersebut sesuai arahan Bupati. Yakni meminimalisir kerusakan jalan dengan gerak cepat melakukan perbaikan. “Laporan hasil kinerja tentu akan segera kami susun, kami pastikan tidak ada penyelewengan anggaran,” imbuhnya. (rof)

GRESIK –  Kinerja Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik menjadi sorotan kalangan DPRD Gresik. Pasalnya, mereka tidak bisa menunjukkan laporan kinerja yang sudah dilakukan. Untuk itu, Komisi III DPRD Gresik meminta Inspektorat untuk melakukan audit anggaran.

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan audit ini penting untuk memastikan kinerja URC. “Sebagai evaluasi kinerja, tentu wajar jika kami menanyakan laporannya. Namun, pihak yang bersangkutan tidak bisa menyampaikan data yang kami minta,” ujarnya.

Sebab, lanjut Hamdi, tidak adanya data laporan menimbulkan kecurigaan bagi kalangan dewan. Sebab, URC sendiri diprioritaskan untuk perbaikan jalan rusak dan berlubang. “Tapi nyatanya, mereka justru melakukan peningkatan jalan,” kata dia.

-

Salah satunya, perbaikan Jalan Arief Rahman Hakim. Dengan anggaran lebih dari Rp 200 juta seharusnya melalui lelang. “Tapi kenapa dikerjakan URC,” ungkapnya.

Padahal, lanjut Hamdi, masih banyak titik rawan yang harus segera dilakukan perbaikan. Misalnya, kawasan Metatu, Duduksampeyan, Kedamean dan titik lainnya. “Yang juga sering memakan korban kecelakaan akibat kondisi jalan rusak,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widyana. Pihaknya mengkhawatirkan terjadi multi pengerjaan di tahun anggaran berikutnya. “Yang seharusnya menjadi ranah pemenang lelang, justru dikerjakan oleh URC. Semangatnya bagus, namun tidak menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi anggaran,” terangnya.

Seharusnya, tim URC tetap melakukan pemetaan dan perencanaan terkait upaya perbaikan yang akan dilakukan. Di satu sisi, DPU-TR juga mempercepat proses administrasi terhadap pemenang lelang untuk melakukan perbaikan jalan. “Karena sejauh ini belum ada pengerjaan sama sekali dari pemenang lelang. Malah terhambat proses administrasi,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Bina Marga DPU-TR Gresik Femi Husada mengakui hal tersebut. Pihaknya akan segera menyusun program report dari kinerja tim URC selama beberapa bulan terakhir.

Pihaknya menyampaikan bahwa kinerja URC berbasis laporan melalui media sosial. “Khususnya segera menindaklanjuti jalan rusak yang menjadi viral dimedia sosial,” ungkapnya.

Proses perbaikan bergantung kondisi jalan di lapangan. Khususnya dengan memperhatikan kondisi saluran air, aspal dan hal teknis lainnya. “Jika memang perbaikan belum cukup, maka akan dilakukan peningkatan jalan,” tegasnya.

Menurut Femi, hal tersebut sesuai arahan Bupati. Yakni meminimalisir kerusakan jalan dengan gerak cepat melakukan perbaikan. “Laporan hasil kinerja tentu akan segera kami susun, kami pastikan tidak ada penyelewengan anggaran,” imbuhnya. (rof)

Most Read

Berita Terbaru