GRESIK – Memasuki pelaksanaan tahapan pemutakhiran data, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gresik terus melakukan pengawasan. Ini dilakukan untuk memastikan seluruh masyarakat yang telah memenuhi syarat mendapatkan haknya untuk memilih.
“Untuk mematikan hal tersebut kami telah menerjunkan tim untuk melakukan patroli pengawasan dan pengawalan hak pilih,” ujar Komisioner Bawaslu Gresik Syafi Jamhari.
Menurut dia, tim akan bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang Pemilu. Khususnya berkaitan dengan status hak pilih. “Mulai dari tahapan pencocokan dan penelitian (coklit), hingga pelaksanaan pemungutan suara,” ungkap dia.
Dikatakan, tim akan mendirikan posko pengaduan. Bagi masyarakat yang tidak masuk padahal sudah memenuhi syarat bisa melaporkan di posko tersebut.
“Selain itu, tim juga akan turun langsung melakukan pengawasan,” terangnya.
Sebelumnya, KPU Gresik pun telah menerjunkan 3.667 petugas Pantarlih di masing-masing wilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mereka akan bertugas melakukan pemutakhiran hingga 15 Maret mendatang.
Baca Juga :Â Awasi Pemutakhiran Data, Bawaslu Temukan Sejumlah Kesalahan
KPU Gresik mencatat, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2020 sebanyak 918.192 orang. Rinciannya, 456.202 pemilih laki-laki dan 461.990 perempuan. “Jika melihat grafik pertumbuhan penduduk Gresik. Pada 2024, jumlah DPT diperkirakan berkisar 1.200 jiwa,” ujar Komisioner Divisi SDM dan Parmas KPU Kabupaten Gresik Makmun
Selama bertugas, Pantarlih akan terlibat aktif melakukan penyusunan data pemilih. Mulai dari melaksanakan pencocokan dan penelitian, memberikan tanda bukti terdaftar kepada pemilih, hingga menyampaikan hasil pencocokan dan penelitian kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Seluruh tahapan akan diawasi dengan ketat, demi mewujudkan iklim demokrasi yang baik,” pungkasnya. (rof)