GRESIK- Hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur Kabupaten Gresik pada Minggu (13/11) siang membuat atap teras Pendopo Rumah Dinas Bupati Gresik Jalan Wakhid Hasyim runtuh. Beruntung peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 itu tidak menimbulkan korban.
Muhammad Amin, 49, salah satu saksi mata menuturkan, runtuhnya atap teras Pendopo yang sehari-hari untuk nongkrong dan kegiatan kedaerahan itu terjadi tiba-tiba. Amin yang kala itu sedang berada di sebelah timur Alun-alun mendengar ada suara mirip benda terjatuh namun cukup keras. “Saat kejadian cuaca memang hanya gerimis bukan hujan yang lebat,” ujarnya.
Mendengar suara tersebut, Amin dan beberapa pedagang di sekitar Alun-alun Gresik berusaha mencari sumber suara. Dia baru sadar jika atap teras Pendopo ambruk saat melihat sejumlah petugas Satpol PP penjagaan rumdin bupati berlarian ke lokasi.
“Biasanya saat hujan atau gerimis ada yang berteduh dibawah teras. Tapi minggu kemarin kebetulan sepi sehingga tidak sampai ada korban,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, anggaran perawatan atap teras Pendopo Gresik setiap tahunnya sudah dialokasikan. Meskipun nominalnya tidak besar namun anggaran tersebut dialokasikan untuk pengecatan pondasi kayu serta pemasangan lampu dan hiasan saat momen kemerdekaan.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi I DPRD Gresik, M Zaifuddin menuding Pemkab Gresik tidak jeli dalam mengatur anggaran prioritas. Menurutnya ambruknya teras Pendopo merupakan sebuah kecerobohan yang harusnya bisa diantisipasi.
“Pendopo ini obyek vital yang harus dijaga dan dirawat. Mari kita sama-sama melakukan sidak dan evaluasi bangunan vital yang harus segera dilakukan perawatan,” kata Zaifuddin.
Kekecewaan serupa disampaikan Anggota Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi. Dia menyampaikan jika robohnya atap teras Pendopo merupakan kelalaian dari pemerintah daerah.
“Bagaimana kinerja tim pemeliharaan jika sampai bangunan bersejarah dan memiliki banyak nilai historis sampai ambruk. Ini jelas murni kelalaian bukan bencana alam apalagi hujan yang turun hanya gerimis,” tegas Hamdi.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Setda Pemkab Gresik, Setijo Hermawan mengaku pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk perawatan atap teras Pendopo yang akan digunakan pada tahun depan.
“Sudah kami ajukan anggaran perawatan di tahun depan,” ujarnya singkat.
Sementara itu proses evakuasi atap teras pendopo yang runtuh dilakukan oleh Satpol PP dibantu puluhan petugas Damkarla Gresik. (fir/han)