26 C
Gresik
Wednesday, 29 March 2023

Mediasi Kasus Kekerasan MTs Pongangan Buntu, Proses Hukum Berlanjut

GRESIK–  Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik merespon cepat kasus pemukulan 15 siswi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Islam Desa Pongangan Manyar. Kemarin Jumat (06/01) Kepala Kantor Kemenag Gresik, Mohammad Ersat didampingi Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma), Masfufah mendatangi lokasi sekolah.

Dalam kesempatan itu, Ersyad meminta kepada pihak yayasan Nurul Islam untuk menghadirkan mantan Kepala Sekolah MTs Nurul Islam, AN yang telah memukul 15 siswinya hingga pingsan. Tidak hanya itu, Kemenag juga meminta agar sebagian siswi yang menjadi korban pemukulan dihadirkan.

Pantauan di lapangan, pertemuan yang digelar di aula sekolah itu berlangsung tertutup. Dalam pertemuan yang berlangsung tiga jam itu hadir Ketua Yayasan Nurul Islam Pongangan, Ali Muksin Djalil, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemkab Gresik serta perwakilan wali murid dan siswa yang menjadi korban.

Kepala Kemenag Gresik, Mohammad Ersat mengakui apabila pertemuan berjalan cukup alot. Namun pihaknya berupaya untuk mencarikan solusi atas masalah ini. “Dalam pertemuan tadi semua pihak kami berikan kesempatan untuk bicara. Baik kepala sekolah non aktif, wali murid, pihak yayasan dan Satgas PPA Pemkab Gresik,” ujarnya.

Baca Juga : Pukul Siswi sampai Pingsan, Guru MTS di Pongangan Dipolisikan

Meski pertemuan berlangsung tiga jam, belum ada kata sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Pihak wali murid yang dihadirkan masih belum bisa satu suara untuk mengakhiri kasus pemukulan terhadap anaknya. “Ada yang mau memaafkan namun ada yang masih belum terima. Intinya dalam pertemuan ini wali murid masih meminta waktu untuk diskusi apakah persoalan ini bisa ditutup atau lanjut,” imbuhnya.

Selanjutnya,  dalam rangka memberikan pendampingan kepada para siswi korban kekerasan Kepala Sekolah dalam waktu dekat Kemenang akan melakukan trauma healing sekaligus melakukan pembinaan terhadap semua guru madrasah (MTs) di Gresik melalui forum Kelompok Kerja Madrasah (KKM).

“Kami sudah membagi empat wilayah KKM termasuk Bawean. Semuanya guru akan kami kumpulkan dan lakukan pembinaan,” pungkasnya.

GRESIK–  Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik merespon cepat kasus pemukulan 15 siswi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Islam Desa Pongangan Manyar. Kemarin Jumat (06/01) Kepala Kantor Kemenag Gresik, Mohammad Ersat didampingi Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma), Masfufah mendatangi lokasi sekolah.

Dalam kesempatan itu, Ersyad meminta kepada pihak yayasan Nurul Islam untuk menghadirkan mantan Kepala Sekolah MTs Nurul Islam, AN yang telah memukul 15 siswinya hingga pingsan. Tidak hanya itu, Kemenag juga meminta agar sebagian siswi yang menjadi korban pemukulan dihadirkan.

Pantauan di lapangan, pertemuan yang digelar di aula sekolah itu berlangsung tertutup. Dalam pertemuan yang berlangsung tiga jam itu hadir Ketua Yayasan Nurul Islam Pongangan, Ali Muksin Djalil, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemkab Gresik serta perwakilan wali murid dan siswa yang menjadi korban.

-

Kepala Kemenag Gresik, Mohammad Ersat mengakui apabila pertemuan berjalan cukup alot. Namun pihaknya berupaya untuk mencarikan solusi atas masalah ini. “Dalam pertemuan tadi semua pihak kami berikan kesempatan untuk bicara. Baik kepala sekolah non aktif, wali murid, pihak yayasan dan Satgas PPA Pemkab Gresik,” ujarnya.

Baca Juga : Pukul Siswi sampai Pingsan, Guru MTS di Pongangan Dipolisikan

Meski pertemuan berlangsung tiga jam, belum ada kata sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Pihak wali murid yang dihadirkan masih belum bisa satu suara untuk mengakhiri kasus pemukulan terhadap anaknya. “Ada yang mau memaafkan namun ada yang masih belum terima. Intinya dalam pertemuan ini wali murid masih meminta waktu untuk diskusi apakah persoalan ini bisa ditutup atau lanjut,” imbuhnya.

Selanjutnya,  dalam rangka memberikan pendampingan kepada para siswi korban kekerasan Kepala Sekolah dalam waktu dekat Kemenang akan melakukan trauma healing sekaligus melakukan pembinaan terhadap semua guru madrasah (MTs) di Gresik melalui forum Kelompok Kerja Madrasah (KKM).

“Kami sudah membagi empat wilayah KKM termasuk Bawean. Semuanya guru akan kami kumpulkan dan lakukan pembinaan,” pungkasnya.

Most Read

Berita Terbaru

/