29.9 C
Gresik
Wednesday, 22 March 2023

Anak Tewas di Air Kolam Keruh, Disparbud Datangi TKP

GRESIK- Tempat wisata Kolam Renang Bajak Laut di Desa Masangan, Kecamatan Bungah menelan korban jiwa. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu faktor penyebab tewasnya bocah TK asal Bojonegoro pada Rabu (20/10) siang kemarin.  “Tiga orang mengecek ke Bungah,” ujar Kadisparbud Gresik, Sutaji Rudi, Kamis (21/10).

Korban berjumlah dua orang. PN dan AD mengalami luka di kolam renang dengan kedalaman 40 sentimeter. Tepat di depat perosotan Gurita warna biru, kedua bocah TK asal Kepuhbaru, Bojonegoro dilarikan ke rumah sakit.

Dalam perjalanan ke RS Mabarrot Bungah, PN meninggal dunia. Sedangkan AD harus dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan. Rudi belum bisa memastikan kematian korban karena faktor wahana wisata di lokasi kejadian atau human error.  “Nanti lihat laporan dulu. Mereka masih di sana,” terang Rudi.

Diduga kuat, korban baru saja meluncur dari perosotan tersebut dan tenggelam.  Petugas dari Polsek Bungah langsung mendatangi lokasi kejadian. Air kolam renang tersebut dalam kondisi keruh. Polisi melakukan olah TKP. Menggali keterangan dari saksi yang berada di lokasi kejadian. Kemudian saksi menunjukkan lokasi musibah merenggut korban jiwa.  “Lokasinya di kolam renang depan perosotan,” kata Kapolsek Bungah, AKP Sujiran.

Petugas langsung memasang garis polisi di pintu masuk wisata dan wahana kolam renang. Sujiran menerangkan, keluarga korban membuat surat pernyataan menerima kematian anaknya sebagai musibah dan mengetahui kepala desa Cengkir, Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan seluler, Zainudin pemilik wisata Bajak Laut mengaku tidak mengetahui pasti peristiwa itu. Ia berdalih kematian korban bukan karena tenggelam.  “Mungkin saja terpleset, karena posisi di kolam anak airnya hanya 40 cm,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya kepada awak media.(yud/han)

GRESIK- Tempat wisata Kolam Renang Bajak Laut di Desa Masangan, Kecamatan Bungah menelan korban jiwa. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu faktor penyebab tewasnya bocah TK asal Bojonegoro pada Rabu (20/10) siang kemarin.  “Tiga orang mengecek ke Bungah,” ujar Kadisparbud Gresik, Sutaji Rudi, Kamis (21/10).

Korban berjumlah dua orang. PN dan AD mengalami luka di kolam renang dengan kedalaman 40 sentimeter. Tepat di depat perosotan Gurita warna biru, kedua bocah TK asal Kepuhbaru, Bojonegoro dilarikan ke rumah sakit.

Dalam perjalanan ke RS Mabarrot Bungah, PN meninggal dunia. Sedangkan AD harus dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan. Rudi belum bisa memastikan kematian korban karena faktor wahana wisata di lokasi kejadian atau human error.  “Nanti lihat laporan dulu. Mereka masih di sana,” terang Rudi.

-

Diduga kuat, korban baru saja meluncur dari perosotan tersebut dan tenggelam.  Petugas dari Polsek Bungah langsung mendatangi lokasi kejadian. Air kolam renang tersebut dalam kondisi keruh. Polisi melakukan olah TKP. Menggali keterangan dari saksi yang berada di lokasi kejadian. Kemudian saksi menunjukkan lokasi musibah merenggut korban jiwa.  “Lokasinya di kolam renang depan perosotan,” kata Kapolsek Bungah, AKP Sujiran.

Petugas langsung memasang garis polisi di pintu masuk wisata dan wahana kolam renang. Sujiran menerangkan, keluarga korban membuat surat pernyataan menerima kematian anaknya sebagai musibah dan mengetahui kepala desa Cengkir, Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan seluler, Zainudin pemilik wisata Bajak Laut mengaku tidak mengetahui pasti peristiwa itu. Ia berdalih kematian korban bukan karena tenggelam.  “Mungkin saja terpleset, karena posisi di kolam anak airnya hanya 40 cm,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya kepada awak media.(yud/han)

Most Read

Berita Terbaru