Ditambahkan Salton menjelaskan, Senin 5 September siang korban juga belum sadar hingga tersangka membangunkannya. Sayangnya, korban Elly sudah tidak bergerak dan badannya sudah dingin meninggal.
Mengatahui istrinya meninggal tersangka sempat menelepon keluarga korban namun tidak ada respon. Tersangka mau menelepon isti sahnya, namun diurungkan karena takut terjadi pertengkaran. Sampai akhirnya, Hendro terpikir untuk membuang istri sirinya. “Tersangka mengakui jika membuang mayat korban agar diketahui masyarakat dan pihak keluarganya,” jelasnya.
Baca juga :Â Suami Siri Jadi Tersangka Pembunuh Wanita dalam Tas di Benjeng
Alasan tersangka tidak melaporkan kematian ke perangkat desa setempat atau pihak kepolisian karena takut. Pasalnya, keduanya pernah digelandang warga perumahan waktu ngontrak karena tidak bisa menunjukan buku nikahnya karena tersangka nikah siri. “Karena hal tersebut tersangka tidak melaporkan kematian istrinya dan istrinya juga tidak memiliki identitas seperti KTP setempat, “ungkapnya.
Tersangka tinggal di rumahnya dengan anak yang masih berumur 3 tahun, serta istrinya Elly. ” Setiap hari kedua nya kerja. Anak dirawat pengasuhnya dan juga mengetahui bahwa korban lagi sakit dan sering pingsan dan minggu ini rencana diadakan rekontruksi,” ungkapnya.