26 C
Gresik
Friday, 31 March 2023

Palak Pedagang Tahu Bulat, Preman Diringkus

GRESIK – Aksinya memalak pedagang membuat Ahyer Buhori, 34, asal Desa Tamansari, Kabupaten Sampang harus berurusan dengan polisi. Kemarin, pemuda yang indekos di Desa Cagang Agung ini diringkus polisi usai memalak pedagang di Kecamatan Cerme.

Kapolsek Cerme AKP Nur Amin membenarkan kejadian tersebut. Tersangka diamankan atas laporan seorang pedagang tahu bulat yang mengaku dipalak oleh tersangka. “Untuk menakut-nakuti para korban tersangka mengaku sebagai penguasa kawasan Gresik dan Surabaya. Dan setiap bulan pelaku meminta uang secara paksa kepada para pedagang. Dengan modus jaminan keamanan,” ujarnya, Rabu (15/6).

Nur Amin menjelaskan jika permintaan tersangka tidak di turuti, dia mengancam akan merusak barang dagangan.”Karena korban merasa takut, maka terpaksa memberikan uang sesuai permintaan pelaku,” jelasnya.

Nuramin mengungkapkan tersangka sudah kami amankan dirumah kontrakan Barokah Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Dari tangan pelaku pertugas berhasil menyita uang Rp 150 ribu dan smartphone.

“Barang bukti yang kami amankan hasil dari memeras uang pedagang. Kami juga menyita motor miliknya yang kerap digunakan untuk beroperasi,” ungkapnya.

Menurut Nur Amin dari pemeriksaan awal kepada petugas tersangka mengaku beraksi seorang diri. Uang tersebut pun digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Rata-rata bisa mendapat Rp 200-300 ribu setiap harinya. Namun, pemeriksaan akan terus kami lakukan untuk proses penyidikan lebih lanjut, pihaknya juga berkomitmen untuk terus melakukan patroli untuk memberantas aksi preman jalanan yang meresahkan warga, ” pungkasnya. (yud/rof)

GRESIK – Aksinya memalak pedagang membuat Ahyer Buhori, 34, asal Desa Tamansari, Kabupaten Sampang harus berurusan dengan polisi. Kemarin, pemuda yang indekos di Desa Cagang Agung ini diringkus polisi usai memalak pedagang di Kecamatan Cerme.

Kapolsek Cerme AKP Nur Amin membenarkan kejadian tersebut. Tersangka diamankan atas laporan seorang pedagang tahu bulat yang mengaku dipalak oleh tersangka. “Untuk menakut-nakuti para korban tersangka mengaku sebagai penguasa kawasan Gresik dan Surabaya. Dan setiap bulan pelaku meminta uang secara paksa kepada para pedagang. Dengan modus jaminan keamanan,” ujarnya, Rabu (15/6).

Nur Amin menjelaskan jika permintaan tersangka tidak di turuti, dia mengancam akan merusak barang dagangan.”Karena korban merasa takut, maka terpaksa memberikan uang sesuai permintaan pelaku,” jelasnya.

-

Nuramin mengungkapkan tersangka sudah kami amankan dirumah kontrakan Barokah Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Dari tangan pelaku pertugas berhasil menyita uang Rp 150 ribu dan smartphone.

“Barang bukti yang kami amankan hasil dari memeras uang pedagang. Kami juga menyita motor miliknya yang kerap digunakan untuk beroperasi,” ungkapnya.

Menurut Nur Amin dari pemeriksaan awal kepada petugas tersangka mengaku beraksi seorang diri. Uang tersebut pun digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Rata-rata bisa mendapat Rp 200-300 ribu setiap harinya. Namun, pemeriksaan akan terus kami lakukan untuk proses penyidikan lebih lanjut, pihaknya juga berkomitmen untuk terus melakukan patroli untuk memberantas aksi preman jalanan yang meresahkan warga, ” pungkasnya. (yud/rof)

Most Read

Berita Terbaru