GRESIKÂ – Usai menetapkan dua tersangka jajaran Satreskrim Polres Gresik kembali memeriksa beberapa orang saksi terkait kasus terduga dukun pengganda uang dan jual beli darah milik PMI yang tidak sesuai peruntukannya.
Dari informasi yang dihimpun penyidik polisi memanggil Istri tersangka Mohammad Yanto yang berinisial AC, 31, warga, Kecamatan Menganti. Polisi juga memanggil pihak Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di wilayah Jawa Timur untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga :Â Si Dukun Pengganda Uang dan Penyuplai Kantong Darah Jadi Tersangka
Saat dikonfirmasi Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan membenarkan pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap istri tersangka MY.
“Sudah kami periksa istri tersangka MY berinisial AC warga Menganti kemarin. Kami mintai keterangan aja, ” ujarnya, Minggu (15/1).
pihaknya juga melakukan pemeriksaan dari pihak PMI untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan jual beli darah milik PMI.  “Kami lakukan pemeriksaan dari pihak PMI Surabaya yang hadir dan masih dilakukan penyelidikan terkait adanya indikasi jual beli darah ini, ” jelasnya.
Baca Juga :Â Demi Dukun Pengganda Uang, Warga Sidayu Ini Tinggalkan Pekerjaannya
Diketahui, sebelumnya pihak penyeidik Satreskrim Polres Gresik menetapkan dua tersangka terkait dugaan kasus dukun pengganda uang palsu. Dua tersangka tersebut adalah Mohamad Yanto ,43, warga desa Menganti, Kecamatan Menganti dan mengontrak perumahan Grand Verona Regency Bunder blok F7/16, Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas. Kemudian, MI, 46, warga Menganti sebagai penyuplai darah golongan O yang dikemas di kantong plastik berlogo Palang Merah Indonesia (PMI) yang dijual ke tersangka Mohammad Yanto.
Sebelumnya diberitakan, Jajaran Satreskrim Polres Gresik melakukan penggerebekan sebuah rumah di Perumahan Grand Verona Regency Bunder, Desa Dahan Rejo, Kecamatan Kebomas yang diduga dijadikan tempat praktik dukun palsu pengganda uang. Dari lokasi, polisi mengamankan pelaku, barang bukti diduga uang palsu pecahan seratus ribuan dan lima puluh ribuan senilai miliaran rupiah serta puluhan kantong darah.(yud/han)