28 C
Gresik
Tuesday, 28 March 2023

Diduga Ditipu, Petani Tanam Porang di Kawasan Perhutani Tanpa Izin

GRESIK – Para petani di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, diduga ditipu oleh oknum Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Kranji, yang membawahi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Panceng. Pasalnya, para petani mengaku telah membayar uang sewa lahan milik Perhutani di Panceng untuk ditanami porang. Namun izin pengelolaan lahan yang telah dijanjikan tak kunjung dikeluarkan.

Mereka terancam rugi puluhan juta karena penanaman porang seluar 4 hektar lahan di kawasan hutan panceng ternyata belum berizin. Padahal sudah berlangsung hampir tiga tahun.

Baca juga : Produktivitas Pertanian Terbaik, Gresik Mulai Kembangkan Porang

Salah satu petani porang Desa Wotan Solahudin ,32, mengatakan, awalnya dia tidak tahu lahan yang dipakai ternyata belum memiliki izin. Ia mengaku tiga tahun lalu kelompok tani miliknya dijanjikan oleh oknum BKPH Kranji yang membawahi KPH Panceng  izin pengelolaan lahan.  “Kami baru tahu saat akan membuat tempat penyimpanan porang untuk panen, kami ditegur oleh Perhutani, katanya kami belum punya perjanjian kerjasama,” ujarnya.

GRESIK – Para petani di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, diduga ditipu oleh oknum Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Kranji, yang membawahi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Panceng. Pasalnya, para petani mengaku telah membayar uang sewa lahan milik Perhutani di Panceng untuk ditanami porang. Namun izin pengelolaan lahan yang telah dijanjikan tak kunjung dikeluarkan.

Mereka terancam rugi puluhan juta karena penanaman porang seluar 4 hektar lahan di kawasan hutan panceng ternyata belum berizin. Padahal sudah berlangsung hampir tiga tahun.

Baca juga : Produktivitas Pertanian Terbaik, Gresik Mulai Kembangkan Porang

-

Salah satu petani porang Desa Wotan Solahudin ,32, mengatakan, awalnya dia tidak tahu lahan yang dipakai ternyata belum memiliki izin. Ia mengaku tiga tahun lalu kelompok tani miliknya dijanjikan oleh oknum BKPH Kranji yang membawahi KPH Panceng  izin pengelolaan lahan.  “Kami baru tahu saat akan membuat tempat penyimpanan porang untuk panen, kami ditegur oleh Perhutani, katanya kami belum punya perjanjian kerjasama,” ujarnya.

Most Read

Berita Terbaru