26 C
Gresik
Saturday, 3 June 2023

Diciduk Pesta Sabu, Bolet akhirnya Nikah di Tahanan BNNK Gresik

GRESIK -Niat hati AB, atau Bolet warga Usman Sadar ingin dua kali gelar pesta meriah. Pesta pertama yakni sabu-sabu bersama-sama rekannya di gudang proyek cat kawasan dr Soetomo Gresik. Sialnya, saat pesta sabu diciduk duluan Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK), akhirnya rencana pesta akad nikah Bolet bubar. Dari yang awalnya dilaksanakan di rumahnya pindah ke kantor tahanan BNNK Gresik, Senin (14/2) malam.

“Insyallah akad nikah pelaku inisial AB alias Bolet asal Jalan Usman Sadar Gresik digelar malam ini, (14/2) di sel tahanan BNNK,” kata Kepala BNNK Gresik AKBP Supriyanto di kantor BNNK, Senin (14/2).

Dikatakan, Bolet sudah beberapa bulan lalu merencanakan pernikahan kedua dengan mantan istrinya. Pernikahan pun digelar sederhana dengan giat akad nikah di rumahnya Jalan Usman Sadar. “Bolet dulu cerai sama istrinya karena tersangkut masalah yang sama (narkoba,red). Sekarang mau rujuk lagi rencana akadnya nanti malam di kantor BNNK,” kata Supriyanto.

Tidak sendirian, bandar narkoba yang sudah jadi buronan itu ditangkap bersama tiga rekan saat pesta sabu di di gudang proyek cat kawasan dr Soetomo Gresik, Rabu (9/2). Mereka adalah AM alias Brewok asal Jalan MH Tamrin Gresik, IW alias Bejo asal Jalan H.O.S. Cokroaminoto, dan MH alias Priyok asal Desa Kedanyang, Gresik.

Kepala BNNK Gresik AKBP Supriyanto mengatakan, penangkapan budak sabu ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Setelah dilakukan penggeledahan ada enam poket sabu di rumah Boleh. Dilanjutkan ke  jalan Cokromoninoto Bedilan, rumah salah satu  pelaku  dilakukan penggeledahan ada  enam poket juga. “Jumlah ada 12 poket berat 6, 77 gram.  Dari riwayatnya, berat sabu itu merupakan sisan dari 25 gram,” ucapnya, Senin (14/2).

Petugas juga mengamankan empat ponsel, dua plastik klip, empat alat hisap sabu, dan satu timbangan digital. Barang haram diperoleh dari Kota Surabaya. Satu pekerja swasta , tiga lainnya pengangguran. Mereka saling kenal baik saudara dan orang tuanya.

Sementara satu Bolet mengakui perbuatanya dan menjadi pengedar sekaligus pecandu barang haram sabu – sabu. “Satu tahun makai, baru satu bulan edar dan belum ada keuntungan,” katanya. (yud/han)

GRESIK -Niat hati AB, atau Bolet warga Usman Sadar ingin dua kali gelar pesta meriah. Pesta pertama yakni sabu-sabu bersama-sama rekannya di gudang proyek cat kawasan dr Soetomo Gresik. Sialnya, saat pesta sabu diciduk duluan Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK), akhirnya rencana pesta akad nikah Bolet bubar. Dari yang awalnya dilaksanakan di rumahnya pindah ke kantor tahanan BNNK Gresik, Senin (14/2) malam.

“Insyallah akad nikah pelaku inisial AB alias Bolet asal Jalan Usman Sadar Gresik digelar malam ini, (14/2) di sel tahanan BNNK,” kata Kepala BNNK Gresik AKBP Supriyanto di kantor BNNK, Senin (14/2).

Dikatakan, Bolet sudah beberapa bulan lalu merencanakan pernikahan kedua dengan mantan istrinya. Pernikahan pun digelar sederhana dengan giat akad nikah di rumahnya Jalan Usman Sadar. “Bolet dulu cerai sama istrinya karena tersangkut masalah yang sama (narkoba,red). Sekarang mau rujuk lagi rencana akadnya nanti malam di kantor BNNK,” kata Supriyanto.

-

Tidak sendirian, bandar narkoba yang sudah jadi buronan itu ditangkap bersama tiga rekan saat pesta sabu di di gudang proyek cat kawasan dr Soetomo Gresik, Rabu (9/2). Mereka adalah AM alias Brewok asal Jalan MH Tamrin Gresik, IW alias Bejo asal Jalan H.O.S. Cokroaminoto, dan MH alias Priyok asal Desa Kedanyang, Gresik.

Kepala BNNK Gresik AKBP Supriyanto mengatakan, penangkapan budak sabu ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Setelah dilakukan penggeledahan ada enam poket sabu di rumah Boleh. Dilanjutkan ke  jalan Cokromoninoto Bedilan, rumah salah satu  pelaku  dilakukan penggeledahan ada  enam poket juga. “Jumlah ada 12 poket berat 6, 77 gram.  Dari riwayatnya, berat sabu itu merupakan sisan dari 25 gram,” ucapnya, Senin (14/2).

Petugas juga mengamankan empat ponsel, dua plastik klip, empat alat hisap sabu, dan satu timbangan digital. Barang haram diperoleh dari Kota Surabaya. Satu pekerja swasta , tiga lainnya pengangguran. Mereka saling kenal baik saudara dan orang tuanya.

Sementara satu Bolet mengakui perbuatanya dan menjadi pengedar sekaligus pecandu barang haram sabu – sabu. “Satu tahun makai, baru satu bulan edar dan belum ada keuntungan,” katanya. (yud/han)

Most Read

Berita Terbaru

/