GRESIK – Polisi masih terus melakukan upaya menggali identitas mayat bocah yang ditemukan mengapung dalam kondisi tangan dan kaki terikat di Bukit Jamur, Kecamatan Bungah beberapa hari lalu. Kemarin (1/11), polisi bersama tim medis mencocokan identitas korban melalui identifikasi gigi. Namun, hasilnya belum diketahui.
Kapolsek Bungah AKP Sujiran mengatakan, pihaknya telah meminta orang tua yang mengaku kehilangan anak dari Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah untuk membawa dokumen pemeriksaan gigi ataupun bekas gigi anaknya yang tanggal. Hal itu untuk dicocokkan dengan identitas korban. “Tubuh korban sudah rusak. Sidik jari tidak bisa dideteksi dan wajahnya sulit dikenali. Uji forensik dilakukan dengan melakukan uji pada gigi korban dan menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk mengetahui data otentik identitas korban,” ujarnya, Minggu (2/11).
Penemuan mayat bocah laki-laki itu sempat membuat warga geger. Korban diperkirakan berusia 13-15 tahun tewas dengan tangan dan kaki terikat ke belakang. Ia ditemukan tengkurap mengapung di bekas galian C Bukit Jamur oleh santri pondok pesantren sekitar. Dugaan bahwa bocah tersebut menjadi korban pembunuhan pun bermunculan.
Menanggapi hal itu, Sujiran mengimbau masyarakat tidak berspekulasi. Pihaknya belum bisa menyimpulkan korban adalah anak hilang dari Sidokumpul dan korban pembunuhan atau bukan, sebelum hasil penyelidikan benar-benar tuntas. “Orang tua dari anak yang hilang mengaku mengenali baju korban. Akan tetapi baju kan banyak yang sama. Sehingga belum bisa dipastikan. Ditunggu hasil uji medis dengan mencocokkan gigi besok,” ungkapnya.
Terkait dugaan pembunuhan, imbuh Sujiran, belum bisa dipastikan. Dari visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Masih ada banyak kemungkinan untuk mengetahui korban meninggal disebabkan oleh hal lain.(yud/han)