GRESIK – Sosok dr Titik Ernawati, 46 yang sangat perhatian dalam dunia kesehatan tidak perlu diragukan. Namanya makin terkenal karena banyak inovasi di Puskesmas Sukomulyo sebagai bentuk perhatiannya terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Program untuk pendampingan anak istimewa bernama CINTA ABK yang merupakan singkatan dari Cari, identifikasi dan Tangani Anak Berkebutuhan Khusus,” kata dr Titik.
Baca juga : dr. Titik Ernawati: Perempuan Adalah Subyek Bukan Lagi Obyek
Menurutnya, keseriusannya dalam mengembangkan program CINTA ABK karena banyak anak ABK yang belum mendapatkan penanganan. Banyak orang tua malu, tidak percaya diri hingga masalah ekonomi.
“Tujuannya agar anak ABK dapat ditemukan dan diidentifikasi gangguan tumbuh kembangnya sehingga dapat tertangani dengan stimulasi dan intervensi dan dapat mandiri tidak ketinggalan jauh dengan anak yang normal,” kata Titik. Program Cinta ABK masuk terbaik 2 Inovasi Sik Asik Kabupaten Gresik. “Insyallah akan mewakili Gresik ke tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata dr Titik. (rir/han)
GRESIK – Sosok dr Titik Ernawati, 46 yang sangat perhatian dalam dunia kesehatan tidak perlu diragukan. Namanya makin terkenal karena banyak inovasi di Puskesmas Sukomulyo sebagai bentuk perhatiannya terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Program untuk pendampingan anak istimewa bernama CINTA ABK yang merupakan singkatan dari Cari, identifikasi dan Tangani Anak Berkebutuhan Khusus,” kata dr Titik.
Baca juga : dr. Titik Ernawati: Perempuan Adalah Subyek Bukan Lagi Obyek
Menurutnya, keseriusannya dalam mengembangkan program CINTA ABK karena banyak anak ABK yang belum mendapatkan penanganan. Banyak orang tua malu, tidak percaya diri hingga masalah ekonomi.
“Tujuannya agar anak ABK dapat ditemukan dan diidentifikasi gangguan tumbuh kembangnya sehingga dapat tertangani dengan stimulasi dan intervensi dan dapat mandiri tidak ketinggalan jauh dengan anak yang normal,” kata Titik. Program Cinta ABK masuk terbaik 2 Inovasi Sik Asik Kabupaten Gresik. “Insyallah akan mewakili Gresik ke tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata dr Titik. (rir/han)
