GRESIK – Tiada waktu untuk diri sendiri. Hampir setiap hari Nur Laily keliling baik mewakili Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nadhatul Ulama (NU) Bungah maupun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Gresik.
Tujuannya satu untuk mengawal pemberdayaan perempuan di Kabupaten Gresik. Menurutnya, di era demokrasi, gabungan antara pengalaman masa lalu, Islam moderat, dan kultur orang Indonesia mampu menjadikan perempuan sebagai penentu arah Islam di masa depan.
“Kalau perempuannya terdidik, kalau perempuannya memperoleh ruang-ruang yang baik untuk menginterpretasikan sebagai perempuan berkarya itu sebetulnya luar biasa,” ujar Laily.
Baca Juga : Zainal Abidin, Bakal Bentuk Satgas Guna Beri Kenyamanan Beribadah
Upaya memperbaiki kualitas kehidupan perempuan pun wajib diusahakan sebab cita-cita Islam adalah kesetaraan. Maka dari itu, melalui Fatayat NU Bungah, Laily tak berhenti mengajak kader-kader di desanya untuk menjadi perempuan cerdas dan mandiri.
“Sudah eranya, perempuan mandiri dan berdaya. Banyak yang bisa dilakukan menjadi pengusaha, pendidik, pendamping desa dan lain sebagainya,” kata Laily. (rir/han)