GRESIK – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Gresik memiliki banyak anggota yang tersebar luas di Kabupaten Gresik. Pergunu Gresik selalu aktif meningkatkan potensi para anggotanya. Mulai dari para guru sekolah, madrasah, Raudhatul Athfal (RA), hingga Taman Pendidikan Alquran (TPQ).
Ketua Pergunu Syamsul Anam membeberkan beberapa kegiatan dan program untuk meningkatkan potensi anggota pergunu. Diantaranya sering turun ke bawah guna menggali potensi dan pemetaan guru guru NU di setiap kecamatan.
“Pergunu Gresik gencar memberikan pembinaan secara internal ke beberapa lembaga pendidikan yang berbasis NU,” terang Kepala SMK Al Muniroh tersebut.
Baca Juga :Â Zainal Abidin Dampingi dan Kembangkan Potensi Santri yang Unik
Pergunu Gresik juga gencar memberikan rekomendasi anggota Pergunu yang ingin melanjutkan pendidikan agar memperoleh bea siswa baik S1, S2 maupun S3. Hal tersebut guna meningkatkan kredibilitas maupun potensi setiap guru.
“Selain itu berbagai pelatihan dan bimtek kami gelar untuk Kepala Sekolah/ Madrasah maupun untuk guru mata pelajaran untuk menguasai perubahan dari Kurikulum (K13) menuju kurikulum Merdeka Belajar,” tutup pria 50 tahun tersebut. (rir/han)
GRESIK – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Gresik memiliki banyak anggota yang tersebar luas di Kabupaten Gresik. Pergunu Gresik selalu aktif meningkatkan potensi para anggotanya. Mulai dari para guru sekolah, madrasah, Raudhatul Athfal (RA), hingga Taman Pendidikan Alquran (TPQ).
Ketua Pergunu Syamsul Anam membeberkan beberapa kegiatan dan program untuk meningkatkan potensi anggota pergunu. Diantaranya sering turun ke bawah guna menggali potensi dan pemetaan guru guru NU di setiap kecamatan.
“Pergunu Gresik gencar memberikan pembinaan secara internal ke beberapa lembaga pendidikan yang berbasis NU,” terang Kepala SMK Al Muniroh tersebut.
Baca Juga :Â Zainal Abidin Dampingi dan Kembangkan Potensi Santri yang Unik
Pergunu Gresik juga gencar memberikan rekomendasi anggota Pergunu yang ingin melanjutkan pendidikan agar memperoleh bea siswa baik S1, S2 maupun S3. Hal tersebut guna meningkatkan kredibilitas maupun potensi setiap guru.
“Selain itu berbagai pelatihan dan bimtek kami gelar untuk Kepala Sekolah/ Madrasah maupun untuk guru mata pelajaran untuk menguasai perubahan dari Kurikulum (K13) menuju kurikulum Merdeka Belajar,” tutup pria 50 tahun tersebut. (rir/han)
