GRESIK – Perpustakaan rumah pelangi salah satu perpustakaan desa terbaik yang dimiliki Kabupaten Gresik dan konsisten membangun gerakan literasi masyarakat. Telah berdiri sejak 8 tahun yang lalu, Rumah Pelangi kini terus berkembang dengan membuka berbagai kelas pembelajaran untuk semua lapisan masyarakat.
“Mulai pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja dan lainnya bisa memanfaatkan perpustakaan, karena Rumah Pelangi menyediakan berbagai pelatihan yang bisa diikuti oleh semua kalangan secara gratis,” kata Kepala perpustakaan rumah pelangi, Nency Septriyana.
Menurut perempuan berkacamata ini, perpustakaan harus bertransformasi, menjadi pintu masuk masyarakat untuk memperoleh akses informasi. “Misalnya begini, saat pandemi seperti ini bercocok tanam di pekarangan menjadi trend. Tapi jika tak punya lahan bagaimana? maka, cobalah hubungi perpustakaan, mungkin di sana ada buku-buku tentang vertical garden, mungkin ada pelatihan tentang metode akuaponik dan seterusnya,”jelas dia.
Di Rumah Pelangi sendiri ada banyak sekali pelatihan yang telah dilakukan secara rutin, mulai belajar menjahit, menyulam, membuat bros, eco enzyme, batik shibori, memasak dan masih banyak lagi yang lain.
“Inilah yang disebut sebagai literasi untuk kesejahteraan. Pelatihan seperti itu bisa menjadi modal bagi masyarakat meningkatkan perekonomian keluarga,”ujar alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair ini.
Tentu saja kegiatan pelibatan masyarakat seperti ini, selain tenaga, pikiran pasti memerlukan biaya. Bagaimana Rumah Pelangi mengatasi semua itu? Nency mengatakan, Rumah Pelangi menggandeng banyak pihak untuk bersama- sama peduli pada gerakan literasi masyarakat, mulai pemerintah, filantropi, akademisi, perguruan tinggi sampai pihak swasta. “Berat kalau jalan sendiri. Akan mudah patah,”ujarnya.
Rumah Pelangi sendiri telah bersinergi dengan sebuah perusahaan pemurnian dan peleburan tembaga, PT Smelting sejak lima tahun yang lalu.
“Saya merasa Smelting adalah salah satu perusahaan di Gresik yang sangat peduli dengan gerakan literasi. Dia telaten mendampingi tumbuh kembang Rumah Pelangi hingga saat ini. Bahkan saat kami mengusulkan untuk membuat buku Gegresikan versi anak, Smelting mendukung,”katanya dengan mata berbinar.
“Saya rasa dengan semakin banyak yang peduli pada gerakan literasi maka kita optimis indeks literasi masyarakat akan meningkat dan jargon Literasi untuk Kesejahteraan benar-benar akan terwujud,”pungkasnya. (jar/rof)