30 C
Gresik
Wednesday, 31 May 2023

Bantu Petani Basmi Tikus , Poktan Dusun Gumining Gelar Gropyokan

GRESIK – Memasuki musim tanam, kelompok tani (Poktan) Desa Gumining mengadakan gropyokan membasmi tikus bersama petani di Dusun Gumining, Desa Tambakrejo, Minggu, (24/10).

Dibantu Gapoktan Desa Tambakrejo dan petani sekitar, kegiatan gropyakan tikus dengan menggunakan racun tikus dilakukan di seluruh wilayah persawahan Dusun Gumining, Desa Tambakrejo.

Ketua Poktan Dusun Gumining Nur Kholis menjelaskan, hama tikus menjadi permasalahan yang dialami petani sampai sekarang karena belum menemukan solusi tepat. “Kegiatan itu merupakan bentuk sinergi gapoktan.  Poktan dan seluruh petani yang saling berkaitan di daerah ini, untuk sama-sama menanggulangi hama tikus,” ujarnya, Minggu (24/10).

Gropyokan tikus menggunakan dua metode, yakni pada musim tanam pertama untuk membasmi tikus dengan memberikan makanan tikus seperti beras dan dedek dicampur racun tikus serta gropyokan dengan mencari lubang tikus di area persawahan warga. Kalau ditemukan lubang tikus, sedangkan menjelang musim tanaman kedua biasanya menggunakan gropoyakan menggunakan omposan atau pengasapan menggunakan bahan dari belerang. Jika nantinya ini berhasil mengendalikan hama tikus, akan dilakukan Rubuha (rumah burung hantu) untuk membantu para petani. Apalagi, selama ini jebakan tikus menggunakan aliran listrik dirasakan terlalu membahayakan warga sekitar.  “Kami berharap ada bantuan pemerintah terkait rubuha untuk memberantas hama tikus di tempat kami,” jelasnya.

Ketua Gapoktan Desa Gapoktan Sungatno mengatakan kegiatan omposan atau gropoyokan guna menjaga hasil panen padi petani di wilayah supaya bisa mencapai 50 ton. “Kami sering menampung keluhan para petani terkait pengairan air yang selam ini dari air di waduk Kaliombo, Desa Tambakrejo. Pintu air harus dibenahi dan adanya pendakangkalan sehingga perlu adanya pengaerukan untuk kelancaran pengairan untuk persawahan dan petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, ” kata Sungatno.

Petani Dusun Gumining Nur Salim, 57 mengaku, terbantu atas gropyokan yang dilakukan Poktan Gumining untuk membasmi tikus yang menyerang area persawahannya. “Saya pernah tiga kali gagal panen karena ludes dimakan hama tikus, ” pungkasnya.(yud/han)

GRESIK – Memasuki musim tanam, kelompok tani (Poktan) Desa Gumining mengadakan gropyokan membasmi tikus bersama petani di Dusun Gumining, Desa Tambakrejo, Minggu, (24/10).

Dibantu Gapoktan Desa Tambakrejo dan petani sekitar, kegiatan gropyakan tikus dengan menggunakan racun tikus dilakukan di seluruh wilayah persawahan Dusun Gumining, Desa Tambakrejo.

Ketua Poktan Dusun Gumining Nur Kholis menjelaskan, hama tikus menjadi permasalahan yang dialami petani sampai sekarang karena belum menemukan solusi tepat. “Kegiatan itu merupakan bentuk sinergi gapoktan.  Poktan dan seluruh petani yang saling berkaitan di daerah ini, untuk sama-sama menanggulangi hama tikus,” ujarnya, Minggu (24/10).

-

Gropyokan tikus menggunakan dua metode, yakni pada musim tanam pertama untuk membasmi tikus dengan memberikan makanan tikus seperti beras dan dedek dicampur racun tikus serta gropyokan dengan mencari lubang tikus di area persawahan warga. Kalau ditemukan lubang tikus, sedangkan menjelang musim tanaman kedua biasanya menggunakan gropoyakan menggunakan omposan atau pengasapan menggunakan bahan dari belerang. Jika nantinya ini berhasil mengendalikan hama tikus, akan dilakukan Rubuha (rumah burung hantu) untuk membantu para petani. Apalagi, selama ini jebakan tikus menggunakan aliran listrik dirasakan terlalu membahayakan warga sekitar.  “Kami berharap ada bantuan pemerintah terkait rubuha untuk memberantas hama tikus di tempat kami,” jelasnya.

Ketua Gapoktan Desa Gapoktan Sungatno mengatakan kegiatan omposan atau gropoyokan guna menjaga hasil panen padi petani di wilayah supaya bisa mencapai 50 ton. “Kami sering menampung keluhan para petani terkait pengairan air yang selam ini dari air di waduk Kaliombo, Desa Tambakrejo. Pintu air harus dibenahi dan adanya pendakangkalan sehingga perlu adanya pengaerukan untuk kelancaran pengairan untuk persawahan dan petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, ” kata Sungatno.

Petani Dusun Gumining Nur Salim, 57 mengaku, terbantu atas gropyokan yang dilakukan Poktan Gumining untuk membasmi tikus yang menyerang area persawahannya. “Saya pernah tiga kali gagal panen karena ludes dimakan hama tikus, ” pungkasnya.(yud/han)

Most Read

Berita Terbaru