GRESIK – Salah satu khas Pulau Bawean dengan gula aren (gula merah). Namun untuk saat ini di maum penghujan kebanyakan produksi gula aren banyak berkurang.
Salah satu pengepul atau penjual gula aren Bawean, Imam Kodrat, untuk musim penghujan seperti saat ini banyak yang tidak jadi gula aren. Karena sangat mempengaruhi proses pembuatan gula aren yang dihasilkan dari legen yakni pohon siwalan. “Iya karena hujan jadi legen tidak bagus yang dari pohon siwalan,”kata Imam.
Dikatakan juga untuk proses pembuatan gula aren yang biasanya dibuat dari legen yang direbus sampai mengental, namun dengan kena air hujan jadi tidak mengental dan rusak untuk di buat gula aren tersebut. “Biasanya langsung dari pohon siwalan yang diambil airnya terus direbus sampai mengental sampai menjadi gula. Dengan musim penghujan ini banyak yang rusak karena air legennya kurang bagus dan tidak masis,”jelasnya.
Menurut dia, untuk musim penghujan ini sangat jarang sekali untuk untuk pembuatan legen. Biasanya kalau untuk stok dalam sehari bisa 10 gula aren tapi untuk saat ini masih ada 5 gula aren. “Untuk stok gula aren saat ini masih ada 5 dan biasanya lebih. Selain itu juga untuk pembeli juga jarang, sehingga tidak menyetok banyak untuk gula aren,”terangnya.
Salah satu pelanggan gula aren, Miskan mengaku, bahwa untuk membeli gula aren masih melihat cuaca. Karena kalau musim hujan gula arennya tidak bagus seperti biasanya. “Mudah – mudahan untuk UMKM Bawean semuanya bisa maju dan bangkit lagi di masa pandemi Covid-19 dan seperti semula lagi yang banyak pembeli dari luar Jawa bahkan luar negeri,”tutup dia. (jar/han)