GRESIK – Kopri Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Timur (Jatim) menggelar sekolah kader kopri ke-1 dan Harlah Kopri ke-54 di aula pondok pesantren Zainal Abidin, Kecamatan Bungah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajari para kader memahami isu terkini. Salah satunya terkait RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Ketua Kopri Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Timur (Jatim), Dini Adhiyati mengatakan, bahwa sekolah kader ini baru pertama kali diselenggarakan oleh Kopri PMII Gresik. Mengangkat tema tentang demokrasi sejati tanpa pembebasan perempuan pihaknya berharap para kader bisa memahami isu terkini. “Salah satunya terkait Rancangan Undang – Undang (RUU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) harus segera disahkan,” kata Dini.
Menurut dia, kegiatan ini tidak hanya sebatas mengadakan kaderisasi formal saja. Tetapi harus melihat isu-isu eksternal dan nantinya dengan materi-materi tentang advokasi kebijakan publik.
Lebih lanjut, bahwa SKK ini tidak hanya seremonial, kaderisasi yang hanya membicarakan tentang kader PMII secara internal tapi juga mempersiapkan memang sumber daya manusianya. “Karena kita melihat hari ini tentang transfer digitalisasi digital dan bagaimana melihat sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh bidang di luar sana. Kita harus menyiapkan itu tidak hanya berbicara tentang PMII saja dan juga gender tapi bukan itu tapi skil dan bakat juga untuk yang profesional,”terangnya.
Sementara itu Ketua Kopri Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik, Rosnani Hidayati mengatakan, dari tahun ke tahun sekolah formal korpri ada Sekolah Islam Gender (SIG) dan SKKN dan ini adalah momen pertama kali di cabang Kabupaten Gresik dari 5 periode dan baru sekarang mengadakan kembali.
“Untuk kedepan bagaimana yang pertama dan bisa berkembang untuk lanjutan pendidikan informal korpri sendiri dan bisa mengimplementasikan ilmunya yang sudah di dapat di SKK itu sendiri,”ungkapnya. (jar/rof)