GRESIK – Petani di wilayah Gresik selatan mengubah bantaran Kali Lamong menjadi lahan menanam sayuran. Selain jadi tanah produktif, upaya tersebut juga untuk mengurangi dampak banjir akibat luapan air sungai.
Salah satu petani asal Desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng Agung Saputro, 27, mengatakan petani memilih untuk menananm sayuran lantaran masa tanamnya cukup pendek yaitu 30 hari. Apalagi, permintaan akan sayuran terus meningkat dan setiap panen, mereka mampu menghasilkan Rp12 juta. “Para petani disini kebanyakan menanam berbagai jenis sayur-mayur seperti bayam, kangkung, dan sawi di bantaran Kali Lamong,” ujarnya, Selasa (17/1).
Warga desanya yang berdekatan dengan bantaran Kali Lamong sebagian besar bekerja sebagai petani sayur-mayur. Tidak heran bila sepanjang bantaran sungai serta lahan di depan rumah ditanami sayuran. “Dulu petaninya didominasi oleh orangtua. Sekarang image-nya berubah banyak pemuda seperti saya terjun sebagai petani. Ini karena keuntungan hasil dari panen menjanjikan,” jelasnya.