26.7 C
Gresik
Sunday, 2 April 2023

Festival Sastra 2020 KRM, Dihadiri Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

GRESIK – Komunitas Rumah Menulis (KRM)  mengadakan Fastival Sastra dalam rangka Anniversary KRM yang pertama. Kegiatan  festival digelar dengan diskusi dunia sastra yang dilakukan secara virtual.

Founder KRM, Laras Sufi mengatakan, kegiatan festival sastra ini bermula saat dirinya berdiskusi dengan KRM BMI luar negeri. Akhirnya disepakati KRM BMI dari luar negeri mengambil alih kegiatan Nicma Faneri, penulis dan pekerja imigran Indonesia yang telah berkarya di Hong Kong selama dan saat ini sedang bekerja di Singapura. “Gagasan Festival Sastra KRM diadakan lomba menulis cerita pendek tingkat Internasional/Bekarya di tengah corona. Kemudian yang di ikuti oleh peserta imigran dari Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong juga dari Indonesia sendiri,” jelasnya.

Inisiatif panitia tanpa bantuan dana dari pihak sponsor. Sementara yang mendaftar sudah ratusan dalam waktu beberapa hari dan akan tutup pada 22 Desember. “Masih ada kesempatan jika ada yang mau mendaftar,” jelasnya. Kegiatan ini terbuka untuk umum dengan total hadiah jutaan Rupiah. Juri lomba oitu adalah adalah cerpenis Agus Noor, N Marewo novelis.  Serangkaian seminar dari Indonesia, Belanda, Hong Kong. Akan ada tiga sesi, puncaknya di Hong Kong pemateri Popy Novita, Novelis Hong Kong dan di pandu oleh Founder KRM, ketua KRM BMI. Sedangkan untuk seminar online di aplikasi google meet diselenggarakan pada tanggal 15 November 2020 dan dihadiri oleh 58 peserta baik dari luar maupun dari dalam negeri.

Sedangkan untuk materi pertama yaitu Bahasa Indonesia dalam karyasastra yang langsung dibawakan oleh Ebah Suhaeba dan penyuluh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Materi selanjutnya disampaikan Atin Huroirohmatin. “Pertama saya ucapkan alhamdulillah kepada Allah SWT tanpa izinnya semua tidak akan berjalan dengan lancar. Kedua kepada mamaku tersayang, adiku. Saya sangat terharu dan bangga sekali bisa ada di tengah-tengah kawans literasi berbagi dan bermanfaat, saya hanya seorang pekerja migran pengasuh dua anak dengan segudang kesibukan mampu membuktikan bahwa pejuang devisa smart, produktif, berbeda, dan berpikir besar,”kata Laras. (jar/han)

GRESIK – Komunitas Rumah Menulis (KRM)  mengadakan Fastival Sastra dalam rangka Anniversary KRM yang pertama. Kegiatan  festival digelar dengan diskusi dunia sastra yang dilakukan secara virtual.

Founder KRM, Laras Sufi mengatakan, kegiatan festival sastra ini bermula saat dirinya berdiskusi dengan KRM BMI luar negeri. Akhirnya disepakati KRM BMI dari luar negeri mengambil alih kegiatan Nicma Faneri, penulis dan pekerja imigran Indonesia yang telah berkarya di Hong Kong selama dan saat ini sedang bekerja di Singapura. “Gagasan Festival Sastra KRM diadakan lomba menulis cerita pendek tingkat Internasional/Bekarya di tengah corona. Kemudian yang di ikuti oleh peserta imigran dari Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong juga dari Indonesia sendiri,” jelasnya.

Inisiatif panitia tanpa bantuan dana dari pihak sponsor. Sementara yang mendaftar sudah ratusan dalam waktu beberapa hari dan akan tutup pada 22 Desember. “Masih ada kesempatan jika ada yang mau mendaftar,” jelasnya. Kegiatan ini terbuka untuk umum dengan total hadiah jutaan Rupiah. Juri lomba oitu adalah adalah cerpenis Agus Noor, N Marewo novelis.  Serangkaian seminar dari Indonesia, Belanda, Hong Kong. Akan ada tiga sesi, puncaknya di Hong Kong pemateri Popy Novita, Novelis Hong Kong dan di pandu oleh Founder KRM, ketua KRM BMI. Sedangkan untuk seminar online di aplikasi google meet diselenggarakan pada tanggal 15 November 2020 dan dihadiri oleh 58 peserta baik dari luar maupun dari dalam negeri.

-

Sedangkan untuk materi pertama yaitu Bahasa Indonesia dalam karyasastra yang langsung dibawakan oleh Ebah Suhaeba dan penyuluh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Materi selanjutnya disampaikan Atin Huroirohmatin. “Pertama saya ucapkan alhamdulillah kepada Allah SWT tanpa izinnya semua tidak akan berjalan dengan lancar. Kedua kepada mamaku tersayang, adiku. Saya sangat terharu dan bangga sekali bisa ada di tengah-tengah kawans literasi berbagi dan bermanfaat, saya hanya seorang pekerja migran pengasuh dua anak dengan segudang kesibukan mampu membuktikan bahwa pejuang devisa smart, produktif, berbeda, dan berpikir besar,”kata Laras. (jar/han)

Most Read

Berita Terbaru