24 C
Gresik
Saturday, 1 April 2023

Cegah Banjir, Warga Gotong Rotong Bersihkan DAS Brantas

GRESIK – Ratusan warga yang terdiri pelajar, pegiat lingkungan, dan dari organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Gresik melakukan aksi bersih-bersih di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas di Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo. Aksi itu digelar guna mencegah banjir sekaligus memperingati hari jadi Pemkab Gresik ke 49 sekaligus hari jadi Kota Gresik yang ke-536.

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, aksi bersih-bersih ini diharapkan tidak menjadi ceremonial saja. Tapi terus berkelanjutan, dan tidak berhenti satu kali ini saja. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar turut melestarikan lingkungan. Khususnya, di DAS Brantas,” ujarnya.

Baca Juga : Antisipasi Banjir, Bu Min Minta Ibu-Ibu Jaga Kebersihan Lingkungan

Dikatakan, hal ini sekaligus menjadi momen penyelamatan sungai dari sampah dan polutan baik dari limbah domestik maupun limbah cair industri. Serta meningkatkan semangat masyarakat dalam pelestarian lingkungan di wilayah sungai Kabupaten Gresik,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah mengatakan, permasalahan sampah saat ini tengah menjadi salah satu prioritas. Data dari DLH mencatat sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik rata-rata sebanyak 720 m3 per hari. Dimana 80 persennya sampah dihasilkan dari sampah rumah tangga.

Baca Juga : Antisipasi Banjir Terjang Rumah Warga, Babinsa Bangun Selokan

“Sampah rumah tangga terutama di wilayah Kota Gresik (Gresik, Kebomas, dan Manyar), 86 persen telah ditangani dengan metode yang baik. Yaitu diangkut dengan petugas kebersihan dan dikomposkan. Sisanya sebesar 14 persen belum ditangani dengan baik,” katanya.

Khususnya sampah yang dibuang di sungai lanjut Sri, juga merupakan salah satu penyumbang bencana hidrometeorologi berupa banjir. Apalagi dengan curah hujan yang sangat tinggi beberapa waktu terakhir.

“Fokus lain yang tak kalah penting adalah pencemaran sungai. Pertumbuhan Gresik sebagai kota industri dan tingginya investasi yang masuk harus sejalan dengan kesadaran menjaga lingkungan,” pungkasnya. (fir/han)

GRESIK – Ratusan warga yang terdiri pelajar, pegiat lingkungan, dan dari organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Gresik melakukan aksi bersih-bersih di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas di Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo. Aksi itu digelar guna mencegah banjir sekaligus memperingati hari jadi Pemkab Gresik ke 49 sekaligus hari jadi Kota Gresik yang ke-536.

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, aksi bersih-bersih ini diharapkan tidak menjadi ceremonial saja. Tapi terus berkelanjutan, dan tidak berhenti satu kali ini saja. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar turut melestarikan lingkungan. Khususnya, di DAS Brantas,” ujarnya.

Baca Juga : Antisipasi Banjir, Bu Min Minta Ibu-Ibu Jaga Kebersihan Lingkungan

-

Dikatakan, hal ini sekaligus menjadi momen penyelamatan sungai dari sampah dan polutan baik dari limbah domestik maupun limbah cair industri. Serta meningkatkan semangat masyarakat dalam pelestarian lingkungan di wilayah sungai Kabupaten Gresik,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah mengatakan, permasalahan sampah saat ini tengah menjadi salah satu prioritas. Data dari DLH mencatat sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik rata-rata sebanyak 720 m3 per hari. Dimana 80 persennya sampah dihasilkan dari sampah rumah tangga.

Baca Juga : Antisipasi Banjir Terjang Rumah Warga, Babinsa Bangun Selokan

“Sampah rumah tangga terutama di wilayah Kota Gresik (Gresik, Kebomas, dan Manyar), 86 persen telah ditangani dengan metode yang baik. Yaitu diangkut dengan petugas kebersihan dan dikomposkan. Sisanya sebesar 14 persen belum ditangani dengan baik,” katanya.

Khususnya sampah yang dibuang di sungai lanjut Sri, juga merupakan salah satu penyumbang bencana hidrometeorologi berupa banjir. Apalagi dengan curah hujan yang sangat tinggi beberapa waktu terakhir.

“Fokus lain yang tak kalah penting adalah pencemaran sungai. Pertumbuhan Gresik sebagai kota industri dan tingginya investasi yang masuk harus sejalan dengan kesadaran menjaga lingkungan,” pungkasnya. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru