GRESIK – Banyak hal yang bisa dilakukan sebagai wujud cinta budaya dan lingkungan. Seperti Dewi Qurrotu A’yun. Berawal dari melihat tayangan fashion show di televisi, mahasiswi jurusan desain di Universitas Ciputra (UC) itu menciptakan busana batik modern dengan tema cinta lingkungan. Tak tanggung-tanggung, dia memilih batik tulis yang memiliki nilai seni tinggi dan dibantu pebatik tulis dari Yogyakarta.Dewi memberi nama batik pencemaran lingkungan yang bermakna perdamaian. Maksudnya, biota laut juga butuh peran manusia agar ekosistemnya terjaga. “Melalui batik ini saya berharap masyarakat bisa lebih memperhatikan lingkungan, terutama laut,” terangnya.
Hal yang mendasarinya menciptakan busana batik ialah ciri khas bangsa indonesia. “Saya ingin menghapus anggapan masyarakat bahwa batik bukanlah seni kuno, tapi bisa mengikuti perkembangan jaman dengan desain yang lebih modern,” kata Dewi.
Pada desain batik tulisnya ada motif penyu. Itu menggambarkan habitat penyu terganggu dengan banyaknya sampah plastik, juga ikan yang terkena pukat harimau. Di pinggir ada motif sirip hiu dimana banyak diburu manusia menjadi kuliner. Koleksi pertamanya ini sengaja didesain dengan kerah lebar sampai ke bahu sehingga bisa digunakan untuk pakaian kerja wanita. Sebelumnya juga sudah banyak menciptakan desain baju, salah satunya APD bagi masyarakat.
Ke depannya dewi berencana menciptakan lebih banyak busana lagi, terutama batik. “Saya punya target dalam setahun bisa menciptakan lima hingga sepuluh busana dan kedepannya bisa memiliki butik sendiri, ” imbuhnya. Kini baju hasil kreasinya rencananya akan dia pasarkan, baik secara terpisah ataupun satu pasang. Kreasi batik pertamanya ini termasuk spring summer 2021-2022. (rir/han)