26 C
Gresik
Friday, 31 March 2023

Ciptakan Gell Anti Nyamuk dan Pengharum Ruangan dari Daun Mangkokan

GRESIK – Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Trate kembali menorehkan prestasi di tengah pandemi. Dua siswinya Enno Fitriani dan Nabila Auika Priadita berhasil menyabet  Juara 1 Karya Ilmiah Remaja  dengan karya gell anti nyamuk dalam ajang Innove8 di Jombang beberapa waktu lalu.

Pada lomba yang berlangsung secara virtual keduanya menyampaikan presentasi secara live online. Dalam presentasinya, kedua siswi menyebut penyakit demam berdarah memiliki potensi cukup tinggi menjangkiti masyarakat di musim penghujan. Ini yang menjadi latar belakang keduanya membuat gel antinyamuk.

Memanfaatkan beberapa jurnal mengenai kandungan daun mangkokan, mereka berdua mulai melakukan uji coba. Dengan judul formulasi gell ekstrak daun mangkokan sebagai upaya alternatif mengurangi DBD mereka berhasil menyisihkan sembilan finalis lainnya.

“Memasuki musim hujan biasanya  banyak nyamuk dan rawan demam berdarah, dari situ kita berniat mengurangi penyebaran DBD,” terang Enno.

Dalam prosesnya memerlukan beberapa kali uji coba hingga mendapatkan formula yang pas dan dapat dipakai di beberapa rumah warga.

”Untuk membuat gell membutuhkan  dua tahap, mulai dari mengekstrak daun mangkokan dan membuat formula dengan mencampurkan beberapa bahan,” imbuh Nabila.

Sementara itu, Kepala sekolah MTS NU Trate Nduk Muslikhah mengaku gell anti nyamuk tersebut sudah diuji di laboratorium Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya. “Kita uji kandungan antinyamuk di laboratorium Unair, dan uji kandungan ekstrak di laboratorium Unibraw,” tuturnya.

Selain sebagai antinyamuk, gell tersebut juga berfungsi sebagai pengharum ruangan dengan ditempel di kipas angin. (rir/rof)

GRESIK – Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Trate kembali menorehkan prestasi di tengah pandemi. Dua siswinya Enno Fitriani dan Nabila Auika Priadita berhasil menyabet  Juara 1 Karya Ilmiah Remaja  dengan karya gell anti nyamuk dalam ajang Innove8 di Jombang beberapa waktu lalu.

Pada lomba yang berlangsung secara virtual keduanya menyampaikan presentasi secara live online. Dalam presentasinya, kedua siswi menyebut penyakit demam berdarah memiliki potensi cukup tinggi menjangkiti masyarakat di musim penghujan. Ini yang menjadi latar belakang keduanya membuat gel antinyamuk.

Memanfaatkan beberapa jurnal mengenai kandungan daun mangkokan, mereka berdua mulai melakukan uji coba. Dengan judul formulasi gell ekstrak daun mangkokan sebagai upaya alternatif mengurangi DBD mereka berhasil menyisihkan sembilan finalis lainnya.

-

“Memasuki musim hujan biasanya  banyak nyamuk dan rawan demam berdarah, dari situ kita berniat mengurangi penyebaran DBD,” terang Enno.

Dalam prosesnya memerlukan beberapa kali uji coba hingga mendapatkan formula yang pas dan dapat dipakai di beberapa rumah warga.

”Untuk membuat gell membutuhkan  dua tahap, mulai dari mengekstrak daun mangkokan dan membuat formula dengan mencampurkan beberapa bahan,” imbuh Nabila.

Sementara itu, Kepala sekolah MTS NU Trate Nduk Muslikhah mengaku gell anti nyamuk tersebut sudah diuji di laboratorium Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya. “Kita uji kandungan antinyamuk di laboratorium Unair, dan uji kandungan ekstrak di laboratorium Unibraw,” tuturnya.

Selain sebagai antinyamuk, gell tersebut juga berfungsi sebagai pengharum ruangan dengan ditempel di kipas angin. (rir/rof)

Most Read

Berita Terbaru