GRESIK – Tidak hanya untuk regenerasi kader saja, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Gresik mengintruksikan seluruh perempuan NU mengawal pembangunan di segala sektor mulai dari tingkat desa. Untuk itu, organisasi pemudi NU di Kota Santri itu membekali 28 kader dengan Latihan Kader Lanjut (LKL) di Panceng, kemarin.
Tim Fasilitator Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jatim Khosiah mengatakan, bahwa gerakan perempuan PC Fatayat NU Gresik harus responsif terhadap setiap problem yang terjadi di masyarakat, baik sosial, politik, maupun kenegaraan.
“Keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa bukan hanya sekedar pelengkap. Perempuan harus turut berperan dalam semua tahapan pembangunan desa mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi pembangunan desa,” kata Khosiah.
Baca Juga : Pelantikan Fatayat NU Suci, 11 Jamiyah Bersatu Tanamkan Aswaja
Menurutnya, Fatayat NU Gresik berkomitmen mengawal isu-isu perempuan serta mengidentifikasi potensi dan masalah, mendampingi hingga menyelesaikan persoalannya.
“Sehingga memudahkan untuk mengadvokasi perencanaan dan penganggaran di desa dengan perspektif perempuan,” ujarnya.
Diharapkan, LKL tersebut menjadi modal para kader Fatayat NU di masyarakat sehingga ada perubahan sikap dan perilaku positif terhadap situasi responsif gender.
“Kader bisa mewujudkan kesiapan masyarakat atau demand side untuk membuat sebuah gerakan dalam program sehingga mampu supply side kebijakan untuk mewujudkan perubahan perilaku masyarakat, khususnya di desa dalam menyikapi isu-isu perempuan dan anak,” pungkasnya.
Baca Juga : Antisipasi Banjir, Bu Min Minta Ibu-Ibu Jaga Kebersihan Lingkungan
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Gresik Ainul Farodisa menambahkan, saat LKL peserta mendapatkan beberapa materi sebagai modal untuk mangawal desa mulai dari Pengarusutamaan Gender (PUG), UU Desa, Sustainable Development Goals (SDGs), Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan lain sebagainya.
“Kami berharap kader bisa mendukung pembangunan berbasis pemenuhan perempuan dan hak anak secara riil dan terintegrasi mulai dari tingkat pemerintahan desa hingga pusat,” pungkasnya. (rir/han)