GRESIK- Selama pandemi Covid-19, banyak orang yang enggan berobat ke rumah sakit atau puskesmas. Dampaknya penjualan di apotek meningkat.
Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang Gresik, Atman Arief mengatakan, selama satu tahun terakhir, penjualan obat di apotek naik signifikan. Obat yang laris manis yakni sejenis vitamin dan herbal. “Ada 153 apotek mandiri di Kabupaten Gresik. Mayoritas yang ramai jual vitamin dan obat tradisional,” kata Atman.
Dipaparkannya, beberapa vitamin yang ramai dibeli adalah vitamin C 1.000 ml, vitamin D3, vitamin E dan obat tradisional.
Untuk obat tradisional yang laku seperti kapsul dengan ekstrak kapsul sambiroto. Jamu itu merupakan antibiotik yang sudah direkomendasi dari fakultas farmasi Unair departemen obat tradisional. “Dengan obat tradisional atau vitamin daya tahan tubuh bisa dikonsumsi oleh masyarakat dalam masa pandemi Covid-19. Karena masyarakat yang takut berobat ke rumah sakit atau puskesmas,”kata Atman.
Di sisi lainnya, lanjut Atman, saat ini bermunculan kasus baru yaitu yang alergi masker dan hand sanitizer. “Untuk itu apoteker diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama adanya alergi selama pandemi,”ungkapnya. (jar/han)
GRESIK- Selama pandemi Covid-19, banyak orang yang enggan berobat ke rumah sakit atau puskesmas. Dampaknya penjualan di apotek meningkat.
Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang Gresik, Atman Arief mengatakan, selama satu tahun terakhir, penjualan obat di apotek naik signifikan. Obat yang laris manis yakni sejenis vitamin dan herbal. “Ada 153 apotek mandiri di Kabupaten Gresik. Mayoritas yang ramai jual vitamin dan obat tradisional,” kata Atman.
Dipaparkannya, beberapa vitamin yang ramai dibeli adalah vitamin C 1.000 ml, vitamin D3, vitamin E dan obat tradisional.
Untuk obat tradisional yang laku seperti kapsul dengan ekstrak kapsul sambiroto. Jamu itu merupakan antibiotik yang sudah direkomendasi dari fakultas farmasi Unair departemen obat tradisional. “Dengan obat tradisional atau vitamin daya tahan tubuh bisa dikonsumsi oleh masyarakat dalam masa pandemi Covid-19. Karena masyarakat yang takut berobat ke rumah sakit atau puskesmas,”kata Atman.
Di sisi lainnya, lanjut Atman, saat ini bermunculan kasus baru yaitu yang alergi masker dan hand sanitizer. “Untuk itu apoteker diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama adanya alergi selama pandemi,”ungkapnya. (jar/han)
