GRESIK – Paguyuban Sepeda Kebo Gresik (Pasekgres) menggelar peringatan Hari Batik Nasional, pada 2 Oktober lalu. Dengan menggunakan busana batik, celana hitam maupun sarung, mereka mengajak sekitar 30 anggotanya ngonthel keliling Kota Santri. Pawai keliling diawali dari Alun-Alun Gresik Pahlawan, Panglima Soedirman, RA. Kartini, Dr. Soetomo, Usman Sadar dan kembali Alun-Alun melewati pasar.
Kegiatan ngonthel spontanitas itu berlangsung tertib dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para anggota pesekgres berkumpul di Alun-alun Kota Gresik, kemudian berkeliling meneriakkan ucapan selamat Hari Batik Nasional.
Ketua Pasekgres Zainal Arifin mengaku agenda itu merupakan agenda rutin tahunan. “Kami sudah melangsungkan peringatan seperti ini tiga tahun terakhir, meskipun diadakan secara spontanitas, namun antusias anggota sangat besar,” kata Zainal.
Dalam kegiatan itu, tampak anggota pasekgres tidak hanya orang tua, mereka dari remaja, ibu-ibu hingga anak-anak. Uniknya lagi, dalam kegiatan tersebut anggotanya memakai batik khas Gresik. Upaya itu juga bagian misi pasekgres dalam mempromosikan batik Gresik dan turut meningkatkan ekonomi daerah. “Dari anggota bahkan sengaja membeli batik khas Gresik untuk meramaikan kegiatan itu,” kata Zainal.
Penasehat Pasekgres, Sumadi mengatakan, tujuan organisasi itu mengajak pemuda melestarikan budaya daerah. “Kami juga aktif mengenalkan wisata yang ada di Kabupaten Gresik,” kata Sumadi. (rir/han)